Bawa Keberuntungan, Ternyata Kue Keranjang Punya Filisopi dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

- 21 Januari 2023, 15:41 WIB
Kue keranjang punya filosopi dalam perayaan tahun baru Imlek
Kue keranjang punya filosopi dalam perayaan tahun baru Imlek /Tangkapan layar YouTube Tionghoa Info/

WARTA PONTIANAK - Saat merayakan tahun baru Imlek, tidak afdol rasanya jika tidak menyediakan kue keranjang. Umumnya, masyarakat tionghoa selalu menyiapkan makanan yang biasanya disebut dalam bahasa kanton adalah Nian Gao.

Kue keranjang merupakan satu diantara makanan khas Imlek, makanan ini terbuat dari campuran beras ketan dan gula.

Meski bisa dimakan sepanjang tahun, namun secara tradisional kue keranjang lebih populer sebagai kudapan khas perayaan tahun baru Imlek.

Baca Juga: Tradisi Masyarakat Tionghoa sebelum Merayakan Tahun Baru Imlek Hingga Cap Go Meh

Disebut kue keranjang di Indonesia, karena kue ini dibuat dalam keranjang-keranjang kecil. Kue keranjang memang dibuat manis, karena Nian Gao atau Ni-Kwe dalam dialek Hokkian, berarti kue manis.

Kue keranjang memiliki filosofi pembawa keberuntungan. Di Cina terdapat kebiasaan dan kepercayaan bahwa menyantap kue keranjang lebih dulu di tahun baru Imlek sebelum makan makanan lain mampu menjadikan kehidupan manis dan beruntung sepanjang tahun.

Bukan hanya itu, sebutan Nian Gao dengan suku kata 'Nian' yang berarti 'lengket', pelafalannya mirip dengan kata 'tahun' dan kata 'Gao' yang diartikan sebagai 'tinggi', membuat kue ini memiliki makna filosofis peningkatan kemakmuran dan tingginya rezeki sepanjang tahun. Sehingga tidak mengherankan jika dulu orang-orang Tionghoa menumpuk banyak kue keranjang hingga tinggi dengan harapan rezeki mereka melimpah dan taraf hidup yang semakin menanjak.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x