WARTA PONTIANAK – Logical Fallacy atau kekeliruan dalam berfikir, terkadang dapat disebabkan oleh kesalahan dalam memahami konteks pembicaraan. Sehingga argumentasi yang terlontar tidak relevan dengan tema pembahasan.
Kesesatan dalam berfikir dapat menjadi penghambat kamu untuk berkembang maka dari itu, agar terhindar dari logical fallacy. Warta Pontianak telah merangkum beberapa jenis kesalahan berfikir supaya kamu lebih cerdas nantinya.
- The Strawman Fallacy
Seseorang yang mengalami sesat pikir jenis ini sering kali mempelintir argumen orang lain untuk jadi bahan serangan baru yang keluar konteks dari obrolan, Sob. Misal kamu ngobrol A, dia malah ngomong yang lain, nih.
Contohnya adalah, “Oh, kamu nggak suka makan sayur? Jadi kamu nggak mendukung pertanian di Indonesia, dong?”
- Red Herring
Logical fallacy jenis ini sering muncul dengan bentuk obrolan lainnya. Ibarat kita sedang ngobrol apa, lalu dibalas dengan bahasan yang nggak masuk akal untuk mengalihkan diskusi ke hal lain.
Contoh obrolannya adalah, “Halah, kamu masih mending. Aku pernah merasakan yang lebih parah, loh!”. Wah, kaum mendang-mending, nih, ceritanya!
Baca Juga: Belajar Matematika Bisa Membantu Kamu Berfikir Sistematis, Tak Percaya, Cek Penjelasannya
- Circular argument
Logical fallacy yang kedua adalah circular argument. Sesat pikir ini akan membawa kamu ke dalam proses adu argumen yang akan terus berputar-putar dan tidak akan ada habisnya.
Contohnya adalah "pemerintah emang gak ada perhatian sama sekali ke petani buktinya mereka gak sejahtera" lalu dijawab "kan pemerintah sudah ngasi bantuan pupuk dan ada BLTjuga" kemudian argumentasi berputar putar di ruang yang sama tanpa ada konklusi ataupun titik temu di akhir argument