WARTA PONTIANAK – Hutan Amazon, julukan lain Amazonia atau Cekungan Amazon, adalah permata ekologis berupa hutan hujan tropis terbesar di dunia.
Berlokasi di Amerika Selatan, bentang alam ini membentang melewati sembilan negara: Brasil, Bolivia, Peru, Ekuador, Kolombia, Venezuela, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis. Dengan luas sekitar 5,5 juta kilometer persegi, Amazon mencakup 50 persen hutan hujan di planet kita.
Wilayah yang luas ini membuatnya berperan sebagai "paru-paru dunia," menghasilkan kira-kira 20% oksigen yang Bumi hembuskan, sekaligus turut mengatur iklim global.
Hutan Amazon tersohor karena keanekaragaman hayatinya yang luar biasa. Para ilmuwan memperkirakan jutaan spesies tanaman dan hewan menjadikan hutan hujan ini sebagai rumah mereka.
Banyaknya yang belum teridentifikasi sains, menjadikan Amazon perpustakaan biodiversitas yang belum sepenuhnya terbaca.
Sebagai ilustrasi, diperkirakan sekitar 10% dari total spesies yang diketahui manusia menghuni wilayah ekologis ini.
Dari mulai pohon raksasa seperti Sumaumeira ( Sumaumaira oblongifolia) yang menjulang ratusan kaki hingga makhluk mini seperti katak pohon berukuran sebesar biji kopi, Hutan Amazon menawarkan habitat yang luar biasa beragam.
Hewan mamalia seperti jaguar, sloth berjari dua, dan monyet capuchin berayun di pepohonan, sementara di perairan hidup lumba-lumba air tawar berwarna merah muda (boto) dan ikan piranha yang legendaris.
Keanekaragaman ini tak terhenti di darat dan air; jutaan serangga, reptil, dan amfibi turut melengkapi jalinan kehidupan yang rumit di Amazon.