Dilengkapi Sensor Layaknya Indra Manusia, AGI Kecerdasannya Melampaui AI

- 15 April 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi AI, salah satu cabang pengembangan teknologi digital
Ilustrasi AI, salah satu cabang pengembangan teknologi digital /Unsplash/Markus Winkler/

WARTA PONTIANAK – AGI dalam bahasa Indonesia adalah singkatan dari Artificial General Intelligence atau kecerdasan umum buatan. 

Diibaratkan dengan manusia, AGI adalah kecerdasan buatan yang setara dengan kecerdasan manusia. 

Dengan kata lain, AGI bukanlah program komputer yang hanya bisa melakukan tugas spesifik yang sudah diajarkan, melainkan memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi seperti halnya manusia.

Beberapa ciri yang membedakan AGI dari kecerdasan buatan (AI) yang ada saat ini meliputi:

Kemampuan belajar

AI saat ini, seperti program pengenal wajah, sangat ahli dalam tugas yang mereka jalankan.

Namun, keahlian ini terbatas pada apa yang mereka dlajarkan. AGI, sebaliknya, diprediksi memiliki kemampuan belajar yang lebih luas.

Bayangkan sebuah AGI yang tidak hanya bisa mengenali wajah, tetapi juga bisa memahami emosi dari ekspresi wajah tersebut, dan bahkan menggunakan pengetahuan itu untuk berinteraksi dengan manusia secara lebih bermakna.

Pemecahan masalah

Dalam menghadapi masalah baru, AI biasanya membutuhkan program ulang atau penyesuaian yang rumit.

Baca Juga: AI Menjamur, Bahaya Laten Menanti, Berikut Ulasannya

AGI, diharapkan bisa mengatasi masalah secara lebih fleksibel. Misalnya, sebuah AGI yang dirancang untuk membantu penelitian saintifik mungkin bisa secara mandiri mencari sumber informasi yang relevan, menganalisis data percobaan, dan bahkan menghasilkan hipotesis baru - semuanya tanpa instruksi detail dari manusia.

Indera dan Pemahaman Dunia

Kecerdasan manusia tidak hanya didapat dari logika dan penalaran, tetapi juga dari interaksi dengan dunia sekitar melalui indra.

AGI mungkin juga bisa dilengkapi dengan kemampuan serupa, seperti sensor untuk menangkap lingkungan sekitar atau kemampuan untuk mengolah dan memahami informasi visual.

Dengan kemampuan ini, AGI bisa memiliki pemahaman yang lebih kaya dan utuh tentang dunia.

Penting untuk dicatat bahwa AGI masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.  Para ilmuwan belum berhasil menciptakan AGI yang sempurna. 

Baca Juga: Ketakutan akan Dampak AI dalam Kehidupan Manusia, Begini Penjelasan Filsuf Teknologi

Meski demikian, banyak yang berpendapat bahwa AGI, jika berhasil dikembangkan, bisa membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia. 

Di satu sisi, AGI bisa membantu kita dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian ilmiah hingga pengembangan teknologi baru.  Namun, di sisi lain, muncul juga kekhawatiran mengenai potensi bahaya dari AGI yang mungkin bisa melampaui kecerdasan manusia dan lepas dari kendali kita. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah