WARTA PONTIANAK – Kuda Lumping, juga dikenal sebagai Jaran Kepang atau Jathilan, adalah seni tari tradisional Jawa yang enerjik dan penuh daya tarik.
Tarian ini menampilkan sekelompok prajurit yang seolah-olah menunggang kuda, padahal kuda yang mereka gunakan terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya.
Kuda Lumping tidak hanya seni tari biasa, tetapi juga mengandung unsur cerita, kepercayaan, dan ritual yang membuatnya semakin unik dan menarik.
Asal Usul dan Makna yang Beragam
Asal usul pasti Kuda Lumping masih diperdebatkan. Ada yang berpendapat berasal dari daerah Yogyakarta, namun beberapa daerah lain seperti Ponorogo, Kediri, dan Banyuwangi juga memiliki klaim dan kekhasan tersendiri dalam seni tari ini.
Akibatnya, makna yang terkandung dalam Kuda Lumping pun bisa sedikit berbeda di tiap daerah.
Representasi Semangat Perjuangan:
Di beberapa daerah, Kuda Lumping dipercaya sebagai representasi semangat perjuangan para pahlawan.
Baca Juga: Keistimewaan Tari Piring, Perpaduan Keanggunan, Ketegasan, dan Nilai Budaya