Korea Selatan Kehabisan Tempat Tidur untuk Merawat Pasien Covid-19

16 Desember 2020, 17:46 WIB
Bendera Korea Selatan /Pixabay/Big_Heart/

WARTA PONTIANAK - Pada Rabu, 16 Desember 2020, Korea Selatan melaporkan rekor tertunggi kenaikan harian kasus Covid-19 di negaranya dan kehabisan tempat tidur untuk perawatan pasien yang mengalami kritis.

"Rumah sakit berada di titik puncak dengan hanya memiliki tiga tempat tidur perawatan kritis yang tersedia di Seoul," kata pejabat Korsel, sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat. com dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Polres Sambas Turunkan 108 Personil Amankan Pleno KPU

Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun mengeluarkan seruan mendesak agar lebih banyak tempat tidur rumah sakit untuk mengatasi wabah terburuk di negara itu sejak dimulainya pandemi.

“Prioritas utama adalah mengamankan lebih banyak tempat tidur rumah sakit,” kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun, dikutip dari Reuters.

"Kekuasaan administratif penuh harus dimobilisasi sehingga tidak ada pasien yang menunggu lebih dari sehari sebelum ditempatkan ke tempat tidurnya," ujarnya.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.078 kasus Covid-19, ini menjadi yang tertinggi sejak dimulainya pandemi.

"Jumlah kasus parah juga mencapai rekor 226 dan meningkat lebih dari dua kali lipat selama dua minggu terakhir," kata para pejabat.

KDCA melaporkan 12 kematian lagi, hari kedua dari dua digit kematian setelah rekor kematian 13 hari sebelumnya.

Korea Selatan telah berhasil menjaga kasus tetap rendah selama dua gelombang infeksi sebelumnya, tetapi gelombang ketiga terbukti jauh lebih menantang bagi pelacak kontak untuk menahan karena kemunculannya di wilayah ibu kota Seoul yang padat penduduk.

Pemerintah mengatakan sedang bekerja untuk mengamankan beberapa ratus tempat tidur perawatan kritis, dan ribuan lainnya untuk pasien yang tidak terlalu sakit.

"Sebagian besar tempat tidur baru berasal dari rumah sakit umum dan pihak berwenang sedang mempertimbangkan untuk memperluas insentif untuk meningkatkan kerja sama dari lembaga swasta," kata pejabat senior kementerian kesehatan Yoon Tae-ho.

Baca Juga: Coba Trik Berikut Ini, Jika Ingin Tanaman Aglonema Hasilkan Anak Banyak dan Rimbun

Dia menambahkan sebagian besar lonjakan kematian dan infeksi serius berasal dari fasilitas medis dan panti jompo yang menampung orang tua atau pasien dengan kondisi yang mendasarinya.

Pemerintah Korsel minggu ini menginstruksikan semua sekolah di wilayah Seoul untuk tutup selama sebulan tetapi berhenti memerintahkan penutupan (lockdown) penuh karena kerusakan yang akan terjadi ekonomi Negeri Ginseng tersebut.***

Editor: Suryadi

Sumber: Reuters Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler