Militer Myanmar Secara Brutal Menabrak Pemimpin Kampanye Anti Kudeta dan Menangkapnya

16 April 2021, 13:14 WIB
Aksi protes yang terjadi di Myanmar /Reuters/

 

WARTA PONTIANAK - Militer Myanmar dikabarkan menangkap salah satu pemimpin utama kampanye melawan kekuasaan militer setelah menabraknya dengan mobil saat dia memimpin unjuk rasa sepeda motor, Kamis, 15 April 2021.

Baca Juga: Kanal YouTube Gen Halilintar dan Thariq Halilintar Dihack Oleh Hacker Asal Rusia

Para penentang kudeta sejak 1 Februari yang menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel perdamaian Aung San Suu Kyi terus melakukan kampanye melawan militer pada pekan Tahun Baru tradisional dengan pawai, dan berbagai pertunjukan pembangkangan lainnya.

"Saudara kami Wai Moe Naing ditangkap. Sepeda motornya ditabrak mobil polisi yang tidak bertanda," kata Win Zaw Khiang, anggota kelompok penyelenggara protes, di media sosial.

Wai Moe Naing, adalah seorang Muslim berusia 25 tahun, ia muncul sebagai salah satu pemimpin oposisi paling terkenal yang melawan dengan keras kudeta militer Myanmar.

Baca Juga: Gantikan sang Ayah, Sara Duterte Carpio Banyak Dapat Dukungan untuk Menjadi Presiden Filipina

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan sebuah mobil yang melaju berbelok ke arah sekelompok sepeda motor.

Seorang juru bicara dewan junta militer Myanmar tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar oleh wartawan.

Monywa telah menjadi salah satu pusat utama kampanye pro-demokrasi dengan aksi unjuk rasa besar hari demi hari dan tindakan keras berulang kali dilakukan oleh pasukan keamanan militer Myanmar.

Beberapa rekan mengatakan mereka mengkhawatirkan keselamatan Wai Moe Naing, karena ia di tabrak dengan brutal oleh militer Myanmar.

Baca Juga: Atta Halilintar Marah Dicibir Netizen Suka Pamer Kekayaan

Kedutaan Swedia mengatakan sedang mengikuti kasusnya, dan mendesak agar semua tahanan diberikan perawatan kesehatan yang layak dan hak asasi manusia mereka dihormati.

Kedutaan Besar Amerika Serikat juga mengutuk insiden yang dilaporkan tersebut, kedutaan AS juga beranggapan hal tersebut dapat menyebabkan amukan masa yang semakin besar.

"Tindakan mengerikan ini semakin menunjukkan mengapa rakyat Myanmar tidak menerima rezim militer," kata kedutaan dalam sebuah posting di Twitter.

Baca Juga: Ucapan Sederhana ini Dijamin Bikin Pasanganmu 'Kelepek-klepek'

Di Yangon, pasukan keamanan juga menahan Myo Aye, direktur Serikat Buruh Solidaritas Myanmar, kata aktivis Ei Thinzar Maung di Facebook.

Dikabarkan, Myo Aye juga memainkan peran utama dalam mengatur protes yang berlangsung di Myanmar.

Media pemerintah mengatakan seorang aktor terkenal, Zin Wine, dan penyanyi Po Po, keduanya dikenal karena mendukung gerakan demokrasi, juga telah ditangkap.

Kudeta telah menjerumuskan Myanmar ke dalam krisis setelah 10 tahun langkah tentatif menuju demokrasi.

Baca Juga: Lucinta Luna Minta Maaf Usai dicibir Netizen karena Tunggangi Lumba-lumba

Dengan protes harian dan pemogokan oleh pekerja di banyak sektor membuat ekonomi di Myanmar macet dan jika terus terjadi diprediksi akan terjadi krisis di Myanmar.***

 

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler