WARTA PONTIANAK - Hubungan antara Rusia dan Ukraina kian memanas pasca invasi militer yang dilancarkan oleh Rusia ke sejumlah titik militer di Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022.
Menanggapi hal itu, Presiden RI Joko Widodo pun menyerukan kepada dunia internasional agar ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina harus segera dihentikan.
Jokowi meminta seluruh pihak yang terlibat agar dapat menahan diri sehingga akan tercapai perdamaian dunia.
Baca Juga: Ukraina Turunkan Bendera Rusia di Kedutaan Besarnya Pasca Invasi Milter
"Rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus dihentikan segera mungkin. Semua pihak yang terlibat harus menahan diri,”demikian tulis Jokowi di akun resmi Twitternya, Kamis 24 Februari 2022.
“Dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi," tuturnya.
Ia menegaskan, bahwa memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres yang menyatakan penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat.
Tujuannya, agar bencana besar bagi umat manusia bisa terhindarkan. Tetapi, upaya perdamaian antara kedua negara yang berkecamuk ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Baca Juga: Rusia Tembakan Rudal ke Ukraina, Joe Biden Janji Beri Dukungan Presiden Volodymyr Zelenskyy
"Saatnya dunia bersinergi dan berkolaborasi menghadapi pandemi. Saatnya kita memulihkan ekonomi dunia, mengantisipasi kelangkaan pangan dan mencegah kelaparan," tulis Jokowi.
Sekedar informasi, perang antara Rusia dan Ukraina yang dikhawatirkan semua pihak, akhirnya benar-benar terjadi.
Kementerian Pertahanan Rusia memastikan militer Moskow menyerang fasilitas militer Ukraina sebagai bagian dari operasi yang tengah berlangsung.***