Hadiah Nobel: Penghargaan Tertinggi yang Mendorong Kemajuan Umat Manusia

13 Maret 2024, 02:30 WIB
Ilustrasi Hadiah Nobel. /PIXABAY/fill

WARTA PONTIANAK – Hadiah Nobel adalah penghargaan paling bergengsi di dunia, diberikan kepada mereka yang telah memberikan "manfaat terbesar bagi umat manusia" dalam bidang tertentu. 

Penghargaan yang diidamkan banyak peneliti dan pegiat perdamaian ini tidak hanya membawa prestise, tetapi juga dukungan finansial untuk melanjutkan karya inovatif mereka.

Lahir dari Warisan Kontroversial:

Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia peraih paten dinamit, justru ingin dikenang atas kontribusinya dalam memajukan perdamaian dunia. 

Dalam surat wasiatnya yang mengejutkan pada tahun1895, Nobel menyisihkan sebagian besar kekayaannya untuk membiayai penghargaan tahunan dalam lima bidang yang dipandangnya penting untuk kemajuan peradaban manusia: Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, dan Perdamaian. 

Penghargaan Nobel pertama kali diberikan pada tahun 1901, dan sejak itu telah menjadi tradisi tahunan yang dinantikan dunia.

Para Ahli Memilah Permata dari Gundukan Nominasi:

Setiap bidang penghargaan Nobel memiliki komite Nobel tersendiri yang terdiri dari para pakar di bidang tersebut. 

Para anggota komite Nobel adalah individu yang dihormati di komunitas ilmiah mereka, memiliki reputasi integritas yang tinggi, dan tentunya memiliki kemampuan untuk menilai terobosan ilmiah yang seringkali sangat kompleks. 

Komite Nobel bertugas untuk menyeleksi calon penerima penghargaan yang diajukan berbagai pihak, seperti anggota akademi Swedia dan Norwegia, peraih Nobel sebelumnya, dan profesor universitas tertentu. 

Baca Juga: Membanggakan, Kanwil Kemenkum dan HAM Kalbar Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Proses nominasi biasanya dilakukan dalam kerahasiaan selama 50 tahun untuk menjaga objektivitas penilaian. 

Setelah dipertimbangkan secara hati-hati, komite Nobel akan memilih pemenang berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, seperti dampak dan orisinalitas karya mereka.

Perayaan kejeniusan dan Perjuangan di Stockholm dan Oslo:

Puncak dari proses panjang itu adalah upacara penyerahan Hadiah Nobel yang khidmat dan prestisius. 

Upacara untuk bidang Fisika, Kimia,Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, dan Ekonomi diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 10 Desember di Stockholm, Swedia. 

Raja Swedia secara langsung memberikan medali Nobel, sertifikat, dan dana per penghargaan kepada para pemenang. 

Baca Juga: Mahasiswa Raih Penghargaan Super Growing UMKM di Shopee Super Awards 2023 Berkat Racik Parfum Heura

Sementara itu, karena Alfred Nobel berdomisili di Oslo sebelum wafatnya, penyerahan Hadiah Nobel Perdamaian dilakukan di Oslo, Norwegia, pada tanggal 10 Desember juga. 

Kedua upacara ini dihadiri para pemuka dunia dan disiarkan secara luas ke seluruh penjuru dunia, menandakan pengakuan atas kontribusi luar biasa para penerimanya. 

Jejak Kosong Indonesia, Mimpi yang Terus Menyala:

Meskipun bergelora prestasi di berbagai bidang, Indonesia belum pernah menghasilkan peraih Hadiah Nobel. 

Beberapa tokoh pernah diberitakan dinominasikan, seperti legenda bulutangkis Rudy Hartono atas dominasi yang taktertandingi dan pejuang HAM Munir Said Thalib atas keberaniannya membela keadilan. Meski belum pernah berdiri di podium penerima Nobel. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler