Dinasti Abbasiyah: Era Kejayaan Islam yang Gemilang

31 Maret 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi- Dinasti Abbasiyah Runtuh 10 Februari 1258 /Pexels.com/@Bozan Guzel

WARTA PONTIANAK – Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun 750 M oleh Abbasiyah, keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW.

Mereka berhasil merebut kekuasaan dari Bani Umayyah melalui Revolusi Abbasiyah (747-750 M) dengan dukungan rakyat dan elit politik. Keberhasilan dinasti ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:

Sentralisasi pemerintahan: Abbasiyah membangun pemerintahan yang terpusat di Baghdad, dengan sistem birokrasi yang terstruktur dan efisien.

Reformasi ekonomi: Mereka melakukan reformasi ekonomi dengan memperluas wilayah pertanian, meningkatkan perdagangan, dan membangun infrastruktur.

Toleransi terhadap berbagai budaya: Abbasiyah dikenal dengan toleransi mereka terhadap berbagai budaya dan agama, yang menarik banyak ilmuwan dan seniman dari berbagai penjuru dunia.

Kemajuan dan Prestasi:

Dinasti Abbasiyah menjadi era keemasan Islam dalam berbagai bidang, antara lain:

Pusat peradaban: Baghdad menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan dunia pada masa itu. Baitul Hikmah, perpustakaan dan pusat penerjemahan terkemuka, didirikan di Baghdad dan menjadi tempat berkumpulnya para ilmuwan dari berbagai negara.

Baca Juga: Temukan Guci dan Koin Kuno Peninggalan Dinasti Song, KKP Amankan 3 Kapal Pengangkatan BMKT Ilegal

Ilmu pengetahuan: Berkembang pesat dalam bidang matematika, astronomi, kedokteran, filsafat, dan seni. Para ilmuwan ternama seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan Al-Farabi memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Seni dan budaya: Arsitektur, kaligrafi, dan seni miniatur mencapai puncak kejayaan. Masjid Agung Baghdad dan Samarra menjadi contoh karya arsitektur Abbasiyah yang monumental.

Perdagangan: Jalur perdagangan internasional berkembang pesat, menghubungkan dunia Islam dengan berbagai belahan dunia. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler