Network
WARTA PONTIANAK - Kota Aghdam kali ini diserahkan kembali Armenia ke Azerbaijan. Sebelumnnya kota ini menjadi medan perang antara Armenia-Azerbaijan, sehingga membuat kerusakan diberbagai sektor.
Namun Azerbaijan tak puas dengan apa yang mereka dapati di sana.
Kota itu sekarang tinggal puing-puing bangunan dan jalanan yang telah hancur.
Baca Juga: Armenia Berusaha Jalin Pakta Pertahanan dengan Rusia Setelah Kalah Perang Lawan Azerbaijan
Hanya masjid dengan dua menara yang dibangun pada Abad ke-19 silam yang bangunannya masih utuh.
Namun kondisi masjid memprihatinkan dimana tidak terawat dan kotor.
Media asing lantas menamai Aghdam sebagai Hiroshima dari Kaukasia karena kerusakannya hampir terlihat seperti kota korban bom atom.
Politik Bumi Hangus
Baca Juga: Kepala Presiden Azerbaijan Dibidik Sniper
Kerusakan kota Aghdam merupakan strategi para warga yang pro-Armenia.
Sebagian rakyat Nagorno-Karabakh yang pro Yerevan lantas mengemasi barang yang bisa mereka bawa dan membakar bangunan serta rumahnya.
Tujuannya memberikan kerugian bagi Azerbaijan semaksimal mungkin.
Bukan hanya warga, militer Armenia dengan kendaraan lapis baja mulai ditarik mundur, menyisakan pilu perang.
Baca Juga: Pasca Tandatangani Perjanjian Damai, Armenia Justru Dihantam Krisis Baru
Bukan hanya di Aghdam, Azerbaijan juga akan memperkuat pemulihan di distrik Kalbajar serta Lachin hingga akhirnya mengembalikan Nagorno Karabakh sebagai wilayah kedaulatannya.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev tak terima dengan tindakan para warga ini yag disebutnya sebagai musuh liar.
"Mereka mempermalukan diri sendiri di hadapan dunia," kata Aliyev menanggapi hal itu.*
