Network
WARTA PONTIANAK - Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mendesak dunia untuk mengatur dan menggunakan sistem kode QR Global untuk membantu menetapkan status kesehatan wisatawan dan membuka perjalanan internastional di tengah pandemi virus corona.
Selama KTT G20 virtual pada hari Sabtu 21 November 2020 kemarin, pemimpin Tiongkok menyerukan 'mekanisme global' Covid-19, yang melibatkan pengakuan international atas sertifikat kesehatan dalam bentuk kode QR.
Hal tersebut dapat memungkinkan orang bepergian dengan bebas, menurut media pemerintah.
Tetapi sistem tersebut telah dikecam oleh kelompok hak asasi manusia international yang memperingatkan bahwa kode tersebut dapat digunakan untuk pementauan dan pengecualian yang lebih luas.
Beijing telah menghadapi keraguan dan kritik luas atas penggunaan kecerdasan buatan untuk memantau warganya di tengah pandemi.
Puluhan juta penduduk Tiongkok diperintahkan untuk menggunakan aplikasi smartphone yang mengevaluasi kondisi kesehatan mereka dan melacak riwayat perjalanan mereka selama wabah Covid-19.
Jutaan kamera video menyelimuti jalan-jalan dari kota-kota besar ke kota-kota kecil.
Sensor memantau aktivitas di internet dan media sosial. Operator telekomunikasi milik negara dapat melacak ke mana pelanggan ponsel pergi.
Karena negara itu tampaknya telah menahan sebagian besar wabahnya di dalam negeri, Tiongkok sekarang mendesak dunia untuk bergabung dengan 'mekanisme global' untuk membantu membuka perjalanan internasional yang telah lama terhenti oleh virus.
