Duterte: Warga Inggris Dilarang Masuk Filipina Hingga Pertengahan Januari 2021

- 26 Desember 2020, 23:40 WIB
Rodrigo Duterte selaku kepala negara dan kepala pemerintahan dari Filipina.
Rodrigo Duterte selaku kepala negara dan kepala pemerintahan dari Filipina. /Voa News/

WARTA PONTIANAK - Pemerintah Filipina memperpanjang larangan penerbangan dari Inggris selama dua minggu sampai pertengahan Januari 2021 setelah menetapkan kebijakan itu pada 24-31 Desember 2020.

Perpanjangan itu berlaku setelah otoritas setempat mengesahkan aturan baru tersebut, Sabtu, demi mencegah masuknya varian baru COVID-19 ke Filipina.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan pemerintah akan memberlakukan karantina kedua jika kasus positif COVID-19 terus bertambah jelang vaksinasi pertama yang dijadwalkan berlangsung pada Mei 2021.

Baca Juga: Duterte Tak Berani Usir Militer AS dari Filipina

Sejumlah negara telah menutup perbatasannya untuk penerbangan dari Inggris dan Afrika Selatan, dua negara yang melaporkan adanya varian baru COVID-19.

Dilansir dari Antara, Sabtu, 26 Desember 2020, Duterte mengatakan Filipina kemungkinan akan memberlakukan pembatasan perjalanan ke negara-negara yang melaporkan adanya penularan lokal untuk jenis baru COVID-19 yang saat ini mewabah di Inggris.

Filipina menempati urutan kedua di Asia Tenggara untuk kasus positif dan kematian terbanyak, setelah Indonesia. Total pasien positif di Filipina mencapai 496.000 orang dan 9.067 di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Terdampak Topan Vamco, Ribuan Warga di Filipina Menanti Bantuan

Sejauh ini, kasus varian baru COVID-19 Inggris dan Afrika Selatan belum ditemukan di Filipina. Dalam pertemuan darurat bersama para ahli kesehatan dan pejabat pemerintahan, Duterte memerintahkan seluruh penumpang dari Inggris, atau yang sempat transit di negara itu, untuk menjalani karantina selama 14 hari.

Seluruh penumpang dari wilayah yang telah melaporkan kasus pertama varian baru COVID-19 juga wajib menjalani isolasi mandiri. Sejauh ini, Inggris, Hong Kong, Singapura, Australia, dan Jepang telah melaporkan adanya kasus pertama untuk varian baru COVID-19.

Duterte berjanji akan menggratiskan vaksin untuk total 108 juta warganya. Pengiriman dan vaksinasi akan dimulai pada Mei 2021.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah