Biden Kumpulkan Pemimpin Serikat Pekerja, Rencana Berikan Bantuan Rp26 T

- 18 Februari 2021, 17:40 WIB
Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.
Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. /Reuters/CARLOS BARRIA/REUTERS

WARTA PONTIANAK - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada 10 pemimpin serikat pekerja bahwa rencana bantuan senilai 1,9 triliun dolar AS atau sekitar Rp26.737 triliun terkait virus corona akan menciptakan jutaan pekerjaan dengan gaji layak.

Langkah terpisah untuk memodernisasi infrastruktur AS, kata Biden, juga akan meningkatkan ekonomi AS. 

Biden bertemu dengan para pejabat serikat buruh, termasuk Richard Trumka --sekutu politik lama dan kepala federasi serikat buruh AFL-CIO, Sean McGarvey, ketua Serikat Perdagangan Bangunan Amerika Utara, dan Lonnie Stephenson, ketua bidang internasional Persaudaraan Internasional Pekerja Listrik, di Kantor Oval.

Baca Juga: Biden Izinkan Siswa Masuk ke Sekolah di 100 Hari Pertama Jadi Presiden AS

"Kami memiliki kesempatan luar biasa untuk membuat kemajuan besar dalam menciptakan lapangan kerja," kata Biden kepada wartawan di awal pertemuan, dilansir dari Antara, Kamis 18 Februari 2021.

Gedung Putih berpendapat bahwa rencana bantuan Biden akan memberi jutaan orang Amerika pekerjaan di bidang manufaktur dan sektor energi bersih dengan bayaran tinggi. Partai Republik sebagian besar menolak rencana itu karena terlalu mahal dan berpotensi menyebabkan inflasi. Rencana untuk memodernisasi infrastruktur AS akan muncul.

"Kita berada di peringkat ke-38 di dunia dalam hal infrastruktur mulai dari kanal, jalan raya, hingga bandara," kata Biden, yang menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan daya saing AS.

Baca Juga: Donald Trump Tak Bereskan Program Vaksinasi Corona, Joe Biden: Kami Bereskan!

Menurut pernyataan Gedung Putih, Biden membahas prioritas kelompok dan "pentingnya memastikan serikat pekerja memainkan peran kunci dalam membangun sistem infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan".

Studi menunjukkan bahwa hampir setengah jalan-jalan di AS berada dalam kondisi buruk atau sedang-sedang saja sementara lebih dari sepertiga jembatan-jembatan di negara itu membutuhkan perbaikan, penggantian, atau perbaikan besar-besaran.

"Bagi para pekerja, ini pertemuan Kantor Oval paling produktif selama bertahun-tahun," kata Trumka dalam pernyataan. Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris "sama-sama meyakini bahwa membangun kembali infrastruktur sangat penting bagi masyarakat kita," katanya.

Baca Juga: Joe Biden Akan Cabut Sebutan Teroris Pada Gerakan Houthi Yaman

Saat masih menjadi calon presiden, Biden menyerukan untuk menganggarkan dua triliun dolar AS atau sekitar Rp28.218 triliun selama empat tahun berinvestasi dalam infrastruktur energi bersih.

Dia juga ingin meningkatkan kendaraan listrik dan rel berkecepatan tinggi, sambil meningkatkan produksi domestik barang-barang strategis utama, termasuk pasokan medis.

Untuk mendukung revitalisasi infrastruktur AS, Biden mengatakan dia mendukung undang-undang rancangan Demokrat yang akan memperluas program magang terdaftar dan menciptakan sekitar satu juta peluang baru bagi kaum muda dalam membangun perdagangan dan di tempat lain.

Kamar Dagang AS dan lebih dari 230 kelompok perdagangan pada Rabu mendesak Kongres untuk memberlakukan undang-undang infrastruktur yang komprehensif sebelum 4 Juli.***

 

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x