Hadapi China, India Beli Drone Militer dari Amerika Serikat

- 2 Februari 2024, 16:11 WIB
Ilustrasi Drone militer
Ilustrasi Drone militer /lapan.go.id

WARTA PONTIANAK - Amerika Serikat hari Kamis 1 Februari 2024 secara resmi menyetujui penjualan drone ke India untuk memperkuat militernya di hadapan China.

Kesepakatanjual-beli drone tersebut bersejarah karena selama ini India lebih banyak belanja alat pertahanan dari Rusia, yang kesulitan untuk berdagang disebabkan sanksi dari Amerika Serikat dan sekutunya terkait invasi ke Ukraina.

Baca Juga: India Robohkan Masjid Akhonji Yang Berusia 600 Tahun di New Delhi

Para pejabat India membicarakan pembelian drone itu saat kunjungan kenegaraan PM Narendra Modi tahun lalu ke AS guna memenuhi undangan Presiden Joe Biden, menyusul gesekan antara India dengan China dan tetangganya Pakistan di sekitar perbatasan negara mereka.

Setelah melewati perundingan selama berbulan-bulan dengan parlemen AS dan India, Departemen Luar Negeri AS secara resmi menyampaikan kepada Kongres AS bahwa penjualan drone tersebut telah disetujui. Drone yang dijual termasuk 31 MQ-9B Sky Guardians, yang paling canggih di antara drone kelas Predator yang dibuat oleh General Atomics.

Sky Guardians dapat memantau perairan dan kapal selam dari udara dan sanggup non-stop selama 35 jam dan menembakkan misil Hellfire dan membawa sekitar 1.000 pon (450 kilogram) bom.

Saat ini Angkatan Laut India sudah mengoperasikan dua drone Predator yang dipergunakan untuk mengawasi Laut Arab dan memonitor serangan dari pemberontak Houthi dan bajak laut asal Somalia.

Kongres AS masih memiliki waktu 30 hari untuk menjegal penjualan drone itu. Namun meskipun catatan HAM India di lapangan masih buruk, Kongres AS sepertinya akan merestui penjualan drone ke India yang membutuhkannya untuk mempertahankan diri antara lain dari ancaman China, salah satu “musuh” AS. India juga membutuhkan drone untuk memghajar militan Muslim di sekitar perbatasan dengan Pakistan, yang juga merupakan musuh AS.

Pada 2019, India melakukan serangan dengan menerobos masuk ke wilayah udara Pakistan untuk menggempur apa yang disebutnya sebagai tempat latihan milisi Muslim.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x