Network
WARTA PONTIANAK – Meninggalnya salah seorang pegawai cafe di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, menyisakan pertanyaan besar dari keluarga korban.
Korban Bernama Dimas (20 tahun), awalnya diduga meninggal akibat kecelakaan tunggal, pada Minggu malam 21 April 2024, di sekitar kawasan objek wisata Pantai Pulau Datok.
Namun setelah almarhum dimakamkan, kejadian aneh bermunculan. Beberapa orang mengalami kesurupan, salah satunya perempuan yang tinggal tidak jauh dari rumah korban.
Diceritakan Parma Sunar, ibu korban. Beberapa hari setelah kematian anaknya, salah seorang warga sekitar rumahnya mengalami kesurupan yang mengaku sebagai arwah anaknya Dimas.
Dari pengakuan perempuan yang kesurupan tersebut, diceritakan bahwa kematian Dimas bukan akibat kecelakaan tunggal, melainkan dibunuh.
Dari penjelasan salah seorang wanita yang kesurupan arwah anaknya, diceritakan bahwa anaknya pergi ke pantai pada Minggu malam, untuk menemui perempuan yang diketahui menjalin hubungan dengan anaknya. Namun setibanya di pantai, anaknya dipukul dari belakang oleh seseorang.
"Yang kesurupan itu merupakan kawan korban dari kecil dan mengaku sebagai Dimas. Dia dihubungi ceweknya untuk mengajak jalan keliling pantai. Kemudian Dimas pergi menemui ceweknya. Dan sang cewek duduklah diatas motor, tiba tiba Dimas dipukul orang dari belakang. Dimas pun tumbang dan pingsan, dan saat mau bangun, Dimas ditendang lagi sebanyak 4 kali di bagian dada. Dimas pun tidak bisa bangun sehingga langsung diseret ke tempat kecelakaan. Dimas sendiri dipukul di bawah pohon Asam besar. Benar atau tidak benar saya tidak tahulah," ungkap Parma Sunar menceritakan peristiwa kesurupan tersebut saat ditemui dikediamannya, Kamis 2 Mei 2024.
Dari pengakuan wanita yang kesurupan tersebut, bahwa sebelum dibawa ke lokasi kecelakaan, korban sudah mendapat tindakan kekerasan di tempat lain, yang tak jauh dari lokasi kecelakaan.
