Karena Covid-19 Pekerja Seks di India Malah Alih Profesi jadi Seniman

- 20 Oktober 2020, 02:20 WIB
Kepolisian dan juga pemerintah kota Delhi India memberikan program pemberdayaan para PSK untuk beralih profesi menjadi seorang seniman /Hindustan Times
Kepolisian dan juga pemerintah kota Delhi India memberikan program pemberdayaan para PSK untuk beralih profesi menjadi seorang seniman /Hindustan Times /WARTA PONTIANAK/

WARTA PONTIANAK - Pihak pemerintah yang ada di kota Delhi India memutuskan untuk memberdayakan para pekerja seks komersil (PSK) yang mengalami penurunan pendapatan setelah negara tersebut diserang Covid-19.

Melalui program bernama Hunar Jyoti, Kepolisian dan pemerintah kota Delhi berusaha memberdayakan para PSK ini untuk melakukan sesuatu yang lebih baik.

Mereka diminta oleh pemerintah untung beralih profesi menjadi seniman dan menghasilkan prakarya-prakarya indah yang kemudian bisa menghasilkan daya beli.

Baca Juga: Explore Hijaunya Eco Village di Rainbow Springs Condovillas [PR]

Baca Juga: Daftar 10 Negara dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Dunia, Cek Indonesia di Nomor Berapa

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Hindustan Times, para pekerja ini sudah melakukan pelatihan sejak 16 Oktober 2020 kemarin.

"Dalam tiga hari pertama ini, para pekerja seks sudah dilatih untuk bisa melukis lampu yang dibuat dari tanah liat beserta juga membuat bungkusan kertas.

"Selama beberapa hari hingga minggu ke depan mereka akan dilatih untuk membuat dupa, gantungan kunci, dan juga pekerjaan yang menggunakan kain," jelas Wakil Komisaris Kepolisian Kota Delhi, Sanjay Bhatia.

Baca Juga: Usai Bertemu Utusan Indonesia, Menlu Tiongkok Bersumpah Vaksin Covid-19 sebagai Produk Publik Global

Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi ladang penghasilan dari para PSK tersebut yang mengalami penurunan pendapatan akibat sepinya pelanggan di masa pandemi Covid-19.

Perlu diketahui juga bahwa ini bukan kali pertama Kepolisian yang ada di kota New Delhi India mencoba memberikan penghidupan yang baru kepada para pekerja seks yang ada di jalanan.

Mereka pernah melakukannya pada tahun 2012 lalu dimana saat itu pihak kepolisian dan pemerintah berhasil memberdayakan sekitar dua lusin pekerja seks yang mau berhenti dari pekerjaan mereka semula.

Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan: Gencatan Senjata Kedua Hanya Beberapa Jam, Gagal Lagi karena Saling Tuduh

Kali ini, kata Bhatia, sekitar 200 dari mereka telah mendaftar dan setengah dari mereka telah hadir untuk mengikuti pelatihan.

Baca Juga: Dari Danau Sampai Forest Lagoon, Tinggal Di Sini Lengkap! [PR]

Selain dikarenakan pandemi Covid-19 yang membuat pendapatan mereka menurun, para PSK ini mengaku mereka sadar akan bahayanya dari pekerjaan yang mereka lakukan selama bertahun-tahun.

"Kali ini juga berbeda karena selain pandemi membuat mereka bangkrut dan mencari pekerjaan lain, mereka (PSK) tahu ancaman infeksi yang bisa mengancam dirinya.

"Kami mencoba sekeras mungkin untuk menggunakan kesempatan ini demi mengakhiri mereka dari melakukan pekerjaan tersebut," jelas Bhatia kembali.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x