Tiga Orang di Gereja Menjadi Korban Teror Pemenggalan Kepala di Prancis

- 30 Oktober 2020, 08:20 WIB
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis. /Twitter Christian Estrosi

WARTA PONTIANAK - Seorang pria membunuh dua wanita dan seorang pria di gereja Notre-Dame Basillica, Nice Tengah, Prancis.

Pria itu pada awalnya memasuki gereja sambil membawa pisau dengan bilah 17 cm sekitar pukul 8.30 pagi waktu setempat, dalam waktu 30 menit ia kemudian membunuh dua orang dan melukai ketiganya secara fatal.

Seperti yang diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "Selang 13 Hari Usai Kasus Guru, Teror Pemenggalan Kepala di Prancis Kembali Buat 3 Korban di Gereja". 

dari laman The Guardian, salah satu korban dari kasus yang langsung dikenal sebagai 'teror Nice' tersebut adalah seorang wanita berusia 60 rahun yang berada di gereja untuk berdoa.

Jaksa anti-teroris Prancis, Jean-Francois Ricard mengatakan bahwa para korban meninggal karena lehernya dipotong hampir terpenggal.

Baca Juga: Lionel Messi Sukses Akhiri 2 Kutukannya saat Bertandang ke Kandang Juventus

Sementara korban kedua diyakini sebagai pemimpin gereja, yakni Vinvent Loques (55). Ia adalah ayah dari dua anak yang juga dipotong tenggorokannya.

Korban ketiga adalah seorang wanita berusia 44 tahun yang ditikam beberapa kali.

Meski tak meninggal di tempat, ia segera lari ke bar terdekat namun diketahui telah terluka parah sehingga nyawanya tak tertolong.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah