Diserang Muslim Dunia, Macron: Kami Tidak akan Menyerah

- 1 November 2020, 10:00 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Instagram @emmanuelmacron

WARTA PONTIANAK - Presiden Prancis, Emmanuel Macron secara tegas menyatakan jika Prancis akan tetap memperjuangkan kebebasan berkeyakinan dan ia juga menegaskan bahwa tidak akan menyerah.

“Atas nilai-nilai kami, untuk selera kami akan kebebasan, untuk kemampuan di tanah kami untuk memiliki kebebasan berkeyakinan. Dan saya mengatakannnya dengan jelas lagi hari ini: Kami tidak akan menyerah,” tegas Marcon.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat-Cirebon.com dengan judul "Prancis Menolak Menyerah Meski Diserang Muslim Dunia, Presiden Macron: Kami Bebas di Tanah Sendiri" serangan tersebut terjadi dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, terhitung setelah seorang guru sekolah menengah di pinggiran Paris meninggal akibat di penggal oleh penyerang berusia 18 tahun.

Baca Juga: Rocky Gerung: Sikap Ketum PDIP Membuat Nama Soekarno sebagai Sang Pemimpin Bangsa Menjadi Luntur

Diketahui tak lama setelahnya, penyerangan tersebut disebabkan karena ia marah kepada gurunya yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW di kelasnya.

Setelah kejadian tersebut, Kepala Jaksa Anti-Teroris, Jean-Francois Ricard mengatakan bahwa tersangka dalam serangan di Kota Nice adalah pria Tunisia yang lahir pada tahun 1999, pria tersebut tiba di Eropa pada tanggal 20 September tepatnya di Lampedusa, pulau Italia yang terletak di lepas Tunisia yang merupakan titik pendaratan utama bagi para migran asal Afrika.

Baca Juga: Bagi Karyawan yang di PHK Jangan Khawatir, Tingkatkan Ekonomi dengan Cara Ini?

Setelah itu, sumber keamanan Tunisia,dan sumber polisi Prancis telah menetapkan pria bernama Brahim Aouissaoui sebagai tersangka utama.

Sedangkan pada konferensi pers di Kota Nice, Ricard mengatakan bahwa pria itu memasuki kota dengan kereta api pada Kamis pagi. Hingga ia terdeteksi pergi ke gereja, tetapi disana ia justru menikam dan membunuh petugas gereja berusia 55 tahun, bahkan juga memenggal kepala seorang perempuan berusia 60 tahun.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah