Ribuan Orang di Washington Unjuk Rasa Teriakkan Donald Trump Menangkan Pemilu AS

- 15 November 2020, 08:50 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. /

 

WARTA PONTIANAK - Meskipun Joe Biden dipastikan memenangkan Pilpres di Amerika Serikat, para pendukung setia Presiden AS Donald Trump tetap belum menyerah dan melakukan unjuk rasa di Washington pada Sabtu, 14 November 2020. Mereka melakukan pawai sambil meneriakkan Trump memenangkan pemilu.

“Saya hanya ingin menjaga semangatnya dan memberi tahu dia (Trump) bahwa kami mendukungnya,” kata seorang loyalis, Anthony Whittaker dari Winchester, Virginia.

Setelah melakukan pawai, ribuan orang berkumpul di sepanjang Pennsylvania Avenue dari Freedom Plaza, dekat Gedung Putih.

Baca Juga: Donald Trump Disebut Meracuni Demokrasi AS

Pendukung Trump juga tak henti-hentinya menyatakan bahwa Trump memenangkan pemilu meski sudah dinyatakan kalah dari Joe Biden.

Mereka juga meneriakkan "USA-USA" dan "empat tahun lagi,". Banyak yang membawa bendera tanda Amerika untuk menunjukkan ketidaksenangan terhadap penghitungan suara pemilu.

Demonstrasi tersebut seperti diberitakan Pikiran Rakyat.com berjudul "Belum Menyerah, Ribuan Orang Unjuk Rasa Teriakkan Donald Trump Menangkan Pemilu AS" sebagian besar berlangsung damai, meski ada beberapa ketegangan di sepanjang pinggiran saat orang lain mencemooh para pendukung Trump dengan nyanyian "Kalian tersesat!".

Kampanye Trump juga mengajukan gugatan hukum yang mengeluhkan bahwa pengamat pemilu dari pihaknya tidak dapat memeriksa proses pemungutan suara.

Baca Juga: Donald Trump Mengamuk Usai Pilpres? Ini Faktanya

Banyak dari gugatan tersebut ditolak oleh hakim, dalam beberapa jam setelah diajukan

Seorang mantan pejabat administrasi, Sebastian Gorka, menghasut massa oleh Mahkamah Agung dengan mengatakan, "Kita bisa menang karena dia memang menang." Tapi, dia menambahkan, "Ini akan sulit".

Pejabat keamanan pemilu AS sejak Kamis, 11 November 2020 menyatakan bahwa tidak ada bukti sistem pemungutan suara mengubah atau menghapus suara selama pemilu. Mereka juga membantah klaim yang dilontarkan Trump.

Baca Juga: Diakhir Masa Jabatannya sebagai Presiden, Donald Trump Malah Pecat Menhan AS

"Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara menghapus atau kehilangan suara, mengubah suara, atau dengan cara apa pun dikompromikan,” bunyi pernyataan bersama dari Komite Pelaksana Dewan Koordinasi Pemerintah Infrastruktur Pemilu dan Dewan Koordinasi Bidang Infrastruktur Pemilu AS.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah