Hasil Sidak Ketua DPRD Kayong Utara Tinjau Rehabilitasi Saluran Irigasi Tanjung Belimbing, Ini Solusinya

8 Maret 2021, 18:38 WIB
Ketua DPRD KKU Sarnawi saat sidak ke lapangan dan mendengarkan penjelasan masyarakat /Julizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Berdasarkan Laporan masyarakat dan pemberitaan di beberapa media terkait pekerjaan Rehabilitasi Saluran Irigasi di Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, membuat Ketua DPRD Kayong Utara, Sarnawi Senin 8 Maret 2021 turun langsung ke lokasi.

Beberapa warga dan pihak Dinas PUPR, tampak hadir ke lokasi proyek yang beberapa pekan terakhir membuat resah masyarakat sekitar Tanjung Belimbing, lantaran menyebabkan banjir di pemukiman warga sekitar lokasi irigasi.

Sidak DPRD tersebut dimaksudkan Sarnawi untuk mencarikan solusi terbaik dari permasalahan yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat.

"Kita turun ke lapangan guna mencarikan solusi dan kehadiran saya disini tidak berpihak kepada masyarakat maupun Dinas, tetapi kita mencarikan solusinya," ungkap Sarnawi.

Baca Juga: DPRD Kayong Utara akan Tinjau Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi yang Diduga Sebabkan Pemukimam Warga Banjir

Ia pun mengarahkan Dinas PUPR untuk melakukan peninjauan kembali terkait keluhan warga Tanjung Belimbing dan mengusulkan kegiatan perbaikan pada jaringan irigasi tersebut dengan kegiatan swakelola.

Sarnawi pun mengaku malu ketika persoalan ini terus bergulir di beberapa media, dan menjadi pembicaraan di masyarakat Kayong Utara.

"Saya minta Dinas PUPR mencarikan dananya, untuk swakelola kedepan. Itu solusi yang terbaik, malu kita sedikit - sedikit ribut gara -gara ini," tuturnya.

Dari hasil peninjauan di lapangan, Sarnawi menilai ada beberapa kesalahan dalam perencanaan awal, karena ada beberapa warga setempat yang tidak terlibat langsung dalam musyawarah pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi.

Baca Juga: Warga Tanjung Belimbing akan Laporkan Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

"Ini memang salah dari perencanaan kita, karena tidak melihat ke lapangan. Kalau air besar, airnya kemana (melimpahnya). Cuma yang sudah ya sudah, sekarang kita carikan solusinya," tegas Sarnawi.

Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kayong Utara, Emi Yuliana mengatakan, memang ada sebagian masyarakat yang terdampak banjir jika intensitas hujan tinggi.

Namun diakuinya lebih banyak dampak positif yang dirasakan masyarakat sekitar irigasi air yang dibangun tahun 2020 lalu, diantaranya beberapa persawahan masyarakat sudah mulai teraliri air, sehingga beberapa warga yang bercocok tanam padi berdampak kepada peningkatan hasil padi ketika panen.

Baca Juga: Warga Sekitar Bendungan Irigasi Alami Banjir, Ini Permintaan Warga Tanjung Belimbing

"Sangat banyak sekali manfaatnya (irigasi), dulu airnya kering tidak sampai ke sawah -sawah sekarang sudah sampai ke sawah - sawah. Manfaat kedua, dulu saluran bocor sudah direhap kembali sehingga pengairan bagus, sampai ke sawah -sawah, panen padi warga bisa meningkat. Dulu saluran airnya rendah juga sudah sampai ke Sungai Gali sana. Dan dampak dari pembangunan itu paling air hujan sedikit berdampak kepada penduduk yang bermukim satu, dua orang," terang Emi yang ikut hadir pada sidak yang dilakukan Ketua DPRD Kayong Utara, Sarnawi.

Emi juga membantah bahwa perencanaan yang dilaksanakan Bidang SDA PUPR Kayong Utara tanpa perencanaan dan musyawarah masyarakat sekitar irigasi, karena berdasarkan dokumentasi yang ia tunjukkan kepada awak media, telah terjadi rapat musyawarah antara pihak Dinas PUPR dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait perencanaan bentuk irigasi yang sesuai keinginan masyarakat.

"Perencanaan awal melalui masyarakat sampai 4 atau 5 kali musyawarah, ini dokumentasi rapat masih ada, surat yang bertanda tangan juga masih ada, jadi kami mengakomodir semua kemauan masyarakat, jadi pembangunan ini sesuai harapan masyarakat, baik speknya, minta timbunkan, semua sudah dari masyarakat semua," tutur Emi.

Baca Juga: Menuai Protes, Wabup Kayong Utara Tindaklanjuti Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Terkait langkah cepat penanganan banjir, Emi mengaku belum dapat memberikan jawaban, mengingat hal tersebut harus di bahas di Instansi terkait. Ia pun tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan karena takut kembali disalahkan.

"Solusinya nanti kita pelajari dulu, karena mengambil keputusan sekarang kita sangat berhati - hati. Kita ambil positifnya saja. Kalau salah ambil keputusan takut berbalik ke kita, keputusan harus bersama -sama, musyawarah, kami tidak mau disalahkan, tujuan kami untuk membangun, untuk masyarakat," tutupnya. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler