Pedagang Teriak, Pasar Rakyat Sukadana Sepi Pembeli

22 Januari 2024, 15:13 WIB
Tenda pedagang sayur di depan gedung bangunan pasar rakyat /Julizal/

WARTA PONTIANAK – Pedagang Pasar Rakyat yang berada di Jalan Batu Daya Dua, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara mengeluhkan akan sepi para pembeli.

Hal itu diakui David, salah seorang pedagang sayur di pasar yang digadang-gadang akan menjadi pusat perbelanjaan tradisional di Sukadana tersebut.

Ia mengatakan, gedung pasar yang besar, halaman yang luas, serta lahan parkir yang besar, seharusnya lebih memudahkan masyarakat untuk datang dan bertransaksi di Pasar Rakyat. Namun faktanya masih sepi.

"Untuk masalah fasilitas sudah bagus. Parkir yang luas tidak mengganggu lalu lintas. Hanya saja masalah pembeli masih kurang (sepi pembeli)," tutur David.

Selain itu, pedagang ikan yang tidak ada di Pasar Rakyat juga berdampak kepada pembeli, karena sebagian besar pembeli akan mencari ikan.

"Karena rata-rata pembeli tanya ikan, soalnya memang, seandainya Pasar Rakyat ada penjual ikan, bisa kemungkinan pasar menjadi ramai konsumen," ungkap David yang sehari - hari berjualan sayur di Pasar Rakyat.

Selain itu, enggannya pedagang ikan berjualan di Pasar Rakyat disebabkan banyak penjual ikan yang berdagang diluar lokasi Pasar Rakyat.

"Kenapa pedagang ikan tak mau masuk, karena pembeli masih kocar kacir, (tidak terpusat di satu tempat)," tambahnya.

Ia berharap, para pedagang yang masih berjualan diluar lokasi Pasar Rakyat, dapat pindah semua ke Pasar Rakyat, sehingga pembeli dapat fokus di satu tempat yang sudah disediakan pemerintah.

Baca Juga: Usai Diresmikan, Romi Wijaya Pinta ASN Belanja di Pasar Rakyat Sukadana

"Harapannya, agar pembeli jadi satu (kumpul) ke Pasar Rakyat, sehingga akan menjadi ramai pembeli. Dimohon juga penertiban dari Pemerintah Kayong Utara untuk mewujudkan pasar induk biar cepat ramai," harapnya.

Di lain tempat, Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Kayong Utara, Azahari Asnan mengakui, bahwa sejak berdirinya Pasar Rakyat, geliat pasar belum tampak hidup. Hal tersebut disebabkan beberapa pasar masih aktif beroperasi, sehingga pembeli belum dapat difokuskan ke lokasi Pasar Rakyat yang dibangun pemerintah saat ini.

Selain itu Azahari juga mengakui, memasuki tahun pemilu saat ini, pihaknya lebih melakukan pendekatan persuasif, sehingga pedagang dapat pindah dengan kesadaran sendiri. Bahkan beberapa program pasar murah, dan pembagian doorprize kepada pembeli sudah sering dilakukan di Pasar Rakyat, agar masyarakat dapat berbelanja di Pasar Rakyat.

"Pasar Rakyat ini memang sudah dibangun 3 tahun lalu. Sekarang kami berupaya untuk menghidupkannya, dengan pertimbangan karena ini memasuki tahun pemilu kita tidak bisa bersikap represif, tapi lebih kepada persuasif, pendekatan. Membuat masyarakat merasa nyaman di pasar rakyat ini. Apa yang mereka perlukan pelan pelan kita penuhi sesuai kemampuan anggaran juga," ungkap Azahari.

Baca Juga: HIPMI: Pedagang yang Belum Gabung ke Pasar Rakyat, Perlu Pendekatan Khusus

Saat ini, pihaknya lebih melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada para pedagang dan melakukan  kerjasama dengan pihak Satpol PP untuk bersama - sama memberikan pemahaman kepada para pedagang di duar Pasar Rakyat agar dapat pindah secara sukarela.

"Kami melakukan pendekatan. Bekerajasama juga dengan pihak Satpol PP sebagai penegak Perda. Namun kita memang lebih kepada pendekatan kekeluargaan, pendekatan yang sifatnya humanis, sehingga pedagang di Simpang empat maupun Gemuruh mau pindah ke pasar rakyat," tutupnya. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler