Menjadi Pahlawan yang Dimakamkan di Mandor, Windy Prihastari: Kakek Diculik Jepang Saat Mengajar

- 26 Januari 2021, 13:45 WIB
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari ikut berziarah di Makam Pahlawan Dharma Patria Jaya bersama Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji  dan jajaran lainnya, Selasa 26 Januari 2021.

Windy mengungkapkan, salah seorang anggota keluarganya yakni sang Kakek juga merupakan salah seorang pahlawan di Kalbar. Sang kakek dimakamkan di Makam Juang Mandor, Kabupaten Landak bersama dengan pahlawan-pahlawan lainnya.

“Jadi kakek saya dulu itu Kepala Sekolah Dasar Negeri di Singkawang dan ketua salah satu partai,” kisah Windy.

Baca Juga: Warga Bangun Rumah di Lahan Makam Pahlawan, Sutarmidji: Aset Ini Harus Diamankan Pemerintah

Dirinya menceritakan, kakeknya merupakan korban kekejian dari bangsa Jepang yang saat itu sedang menjajah Indonesia. Ketika itu sang kakek diculik ketika sedang mengajar.

“Jadi informasi dari almarhumah nenek dan ibu, juga tante-tante bahwa almarhum kakek itu diculik oleh Jepang pada saat mengajar,” ungkapnya.

Windy menilai, pada saat itu orang Jepang tidak suka dengan pribumi yang memiliki kecerdasan dan memiliki pengaruh yang kuat dimasyarakat.

Baca Juga: Tabur Bunga di Makam Pahlawan, Gubernur Sutarmidji: Generasi Muda Diminta Hormati Jasa Pahlawan

“Pada saat itu mereka (Jepang) tidak suka dengan orang-orang yang aktif, pintar dan mempunyai influencer yang banyak. Jadi waktu mengajar itu diculik dan dibawa ke Mandor itu,” bebernya.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x