Warga Tanjung Belimbing akan Laporkan Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

- 7 Maret 2021, 14:47 WIB
KOndisi rumah warga yang berada di sekitar saluran irigasi yang terdampak banjir
KOndisi rumah warga yang berada di sekitar saluran irigasi yang terdampak banjir /Julizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Warga Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara akan melaporkan pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tanjung Belimbing, lantaran tidak memberikan dampak positif bagi warga.

“Kita akan lapor Polres terkait pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tanjung Belimbing. Kita takutnya ada korban jiwa, maklumlah takut air naik ketika kita sedang tidur. Sebab banjir menggenangi rumah warga, ternyata kipas anginnya lupa dimatikan sehingga terendam air. Beruntung cepat dicabut (listriknya) kalau tidak bisa kesetrum," terang salah seorang warga Tanjung Belimbing, Adi ditemui di kediamanya, Minggu 7 Maret 2021.

Rencana pelaporan Adi mewakili warga sekitar dikarenakan pekerjaan rehabilitasi yang menelan biaya Rp1,8 miliar itu dirasa warga tidak memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Baca Juga: Warga Sekitar Bendungan Irigasi Alami Banjir, Ini Permintaan Warga Tanjung Belimbing

“Bahkan semakin memperparah kondisi warga sekitar irigasi di Tanjung Belimbing. Sebab masyarakat tak lagi mendapatkan ketenangan tinggal di sekitar saluran irigasi,” tuturnya.

Kondisi banjir yang disebabkan curah hujan tinggi, menyebabkan limpahan air dari saluran Tanjung Belimbing cepat menggenangi pemukiman warga. Hal ini dikarenakan, kondisi dinding irigasi di belakang pemukiman warga tidak dilakukan penambahan ketinggian dinding.

“Sementara dinding irigasi di sebelahnya yang jauh dari pemukiman warga, dindingan ditambahkan lebih tinggi,” ucapnya.

Baca Juga: Menuai Protes, Wabup Kayong Utara Tindaklanjuti Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Adi menceritakan, sebelum pekerjaan dimulai sudah dilakukan pertemuan di kantor Desa setempat, dengan menghadirkan kelompok tani, pelaksana dan pihak PUPR Kayong Utara.

Namun saat pertemuan tersebut, Adi mengaku tidak dilibatkan, padahal dirinya warga terdekat dengan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi tersebut

“Saya berhasil ketemu dengan Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR, Emi Yuliana, dan meminta untuk menambah tinggi dinding bangunan irigasi, serta tidak merubah saluran pembuangan air yang sebelumnya berukuran 6 meter,” tutur Adi.  

Baca Juga: Pecat Kader Tak Loyal, DPC KKU Apresiasi Langkah DPD Partai Demokrat Kalbar

Selain itu, berdasarkan kesepakatan pihak SDA PUPR Kayong Utara dengan warga sekitar, pihak PUPR siap mendatangkan alat berat, yaitu eksavator. Namun fakta di lapangan, tidak ada eksavator yang beraktivitas saat pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Tanjung Belimbing.

"Kalau molen ada, tapi kalau alat berat (eksavator) dari awal sampai selesai tidak ada," tambahnya. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x