Hari Pahlawan, Ini yang Diharapkan Anak Pejuang Kemerdekaan kepada Pemerintah

- 10 November 2021, 13:09 WIB
Gusti Kamiran
Gusti Kamiran /Faisal rizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Hari ini, Rabu 10 November adalah bertepatan dengan Hari Pahlawan. Diharapkan momentum ini bukan hanya diperingati saja, namun juga menjadi renungan bagi kita semua, termasuk para pejabat ditingkat pusat hingga daerah.

Salah satu Pahlawan Kemerdekaan yang berasal dari Mempawah Kalbar, Raden Mas Ja'far adalah merupakan sosok yang cukup dikenal oleh masyarakat Mempawah dan sekitarnya karena pernah ikut bergerilya dengan pejuang lainnya seperti peretmpuran di Air hitam dengan pasukan Jepang, serta menjadi tokoh yang membom jembatan Kuala Mempawah agar pasukan Jepang tidak bisa melewatinya, dan masih banyak lagi perjuangan yang dilakukan Raden Mas Ja'faar semasa hidupnya.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Kemensos Gelar Upacara Tabur Bunga di Kepulauan Seribu

Atas dedikasinya sebagai pejuang, nama Raden Mas Ja'faar kemudian diabadikan oleh pemerintah sebagai nama jalan di wilayah Tayan, Kabupaten Sanggau.

Anak kelima dari Raden Mas Ja'afar, Gusti Kamiran mengharapkan agar para pemimpin daerah dan pejabat daerah dapat mengingat perjuangan para pahlawan masa lalu dengan cara memberikan kesejahteraan kepada para pejuang yang masih hidup, maupun kepada kerabat pejuang yang masih hidup.

"Karena banyak para pejuang maupun kerabatnya yang hidupnya masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah, sehingga seolah-olah pemerintah lupa dengan perjuangan para pejuang pada zaman penjajahan," ungkap Gusti Kamiran, 10 November 2021.

Baca Juga: Sujiwo Dukung Pemprov Bangun Wisata Sejarah di Makam Pahlawan Dharma Patria Jaya

Menurut cucu dari Pangeran Marta ini mengatakan jika negara ini dibentuk oleh darah dari para pahlawan, sehingga dirinya meminta agar pejabat negara hingga daerah dapat merasakan perjuangan pahlawan dengan memberikan kepedulian terhadap kerabat pahlawan.

"Bendera merah putih yang selalu terpasang di setiap kantor itu bukanlah kain sembarangan, namun memiliki proses sejarah yang tidak mungkin hilang dalam ingatan," kata Gusti yang merupakan salah satu kerabat Keraton Amantubillah Mempawah ini.

Dikatakannya, sang ayah meninggal ditahun 1999, sedangkan kakeknya yang juga merupakan pahlawan meninggal karena menjadi korban dalam peristiwa Mandor berdarah yang terjadi pada tahun 1943.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x