Network
WARTA PONTIANAK – Kegiatan proyek normalisasi saluran di Jalan Parit Timur, TR 9, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, yang diduga menggunakan eksavator bantuan Kementrian Perikanan dan Kelautan diduga berbau nepotisme.
Pasalnya, dari informasi yang dihimpun, pelaksana kegiatan tersebut dikerjakan oleh pria berinisial T, yang merupakan saudara kandung anggota DPRD Yulisman dari dapil 4, Kecamatan Simpang Hilir.
Saat dikonfirmasi, Yulisman membenarkan bahwa kegiatan proyek yang menelan anggaran Rp182 juta tersebut merupakan pokir dirinya.
Namun saat awak media menanyakan ke Yulisman, bahwa pelaksana kegiatan bernama T, yang merupakan adik kandung dirinya, Yulisman tak merespon pertanyaan awak media.
"Ia masalahnya dimana, ia pokok - pokok pikiran itu betul. Kau nanya macam itu kayak dak kenal same abang, Kalau kita mau periksa semua pekerjaan, ayok kita sama - sama," jawab Yulisman dengan nada kesal, Jumat 8 September 2023.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Khairul Sunata selaku pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dinas Pekerjaan Umum Kayong Utara menjelaskan, didalam usulan dukungan alat pekerjaan, bukan eksavator tersebut, namun sebelum pengerjaan, perusahaan (pemenang tender) sempat menyurati PPK, bahwa eksavator mengalami kerusakan, yang kemudian diganti dengan alat tersebut yang mempunyai spesifikasi sama.
"Yang didalam dukungan itu bukan alat yang ini, cuma dia (kontraktor) ada menyurati kami dan memberi tahu bahwa alat yang di dukungan itu tidak bisa dipakai, inikan waktu kontrak sudah jalan, kalau nunggu alat itu kan, nanti waktu kontrak dak cukup," terangnya.
Baca Juga: Minim Sumber Air, Dinas PUPR Kota Pontianak Normalisasi dan Buat Kolam di Lahan Terbakar
Lanjutnya lagi. "Awalnye kami tidak tau bahwa alat itu, yang penting sesuai dengan spesifikasi yang kite mintak di lapangan ye sudah," ucapnya.
