Berfikir Realisme Kunci kemajuan Bangsa

- 2 Mei 2024, 21:00 WIB
Rifqi Al Furqon, Mahasiswa IAIN Pontianak
Rifqi Al Furqon, Mahasiswa IAIN Pontianak /Tangkapan Layar/

WARTA PONTIANAK – Sudut pandang realisme mengajarkan bahwa setiap insan diwajibkan untuk berifikir dengan konstruksi keduniawian.

Melihat realita sebagai sesuatu yang terjadi dengan hukum sebab-akibat tanpa ada pertimbangan melalui kacamata metafisik.

Baiknya konstruksi berfikir semacam ini adalah seorang manusia dapat menerjemahkan aktivitas sosial secara rasional sehingga terhindar dari prasangka yang didasari pada hal-hal metafisika.

Contoh, seorang anak perempuan yang sedang duduk didepan pintu biasanya akan diberitahu bahwa perlakuannya semacam itu akan menyebakan susah jodoh, mendatangkan kesialan dan sebagainya.

Hal ini tentu bukanlah statment yang bersifat rasional sebab tidak ada korelasi antara duduk didepan pintu dan konsekuensi yang disampaikan.

Konstruksi berfikir semacam ini dikhawatirkan akan membuat seseorang melihat dunia dengan sudut pandang yang irasional sehingga terjangkit kecacatan berfikir.

Peran kaum muda khususnya yang telah terpapar moderenisasi adalah menjauhkan diri dan orang terdekat agar terhindar dari pola berfikir irasional yang dimulai dengan narasi seperti diatas.

Saat pola berifikir sudah rasional maka kemajuan akan mudah untuk digapai, ketentraman serta keselarasan akan terjadi sehingga terjadi keselarasan bangsa dalam berfikir dan bersikap.

Baca Juga: Bupati Landak ajak Kaum Muda Kuasai Teknologi

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah