Agnes, Penjual Kopi Dadakan di Tengah Kemacetan

- 29 Oktober 2020, 23:23 WIB
Agnes, penjual kopi dadakan di tengah kemacetan Jalan Trans Kalimantan
Agnes, penjual kopi dadakan di tengah kemacetan Jalan Trans Kalimantan /Ocsya Ade CP/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Sebagian ruas Jalan Trans Kalimantan di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya selalu terendam banjir bila diguyur hujan berkepanjangan. Sebagai langkah pencegahan, pemerintah melakukan penimbunan tanah atau menganggarkan dana untuk penebalan badan jalan yang masuk dalam proyek strategis nasional ini.

Namun, proses penimbunannya dilakukan secara keseluruhan. Tanpa memandang aspek kelancaran lalu lintas. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di titik jalan yang ditimbun tersebut. Setiap kendaraan harus bergantian melintasi jalan tersebut. Bahkan ada yang tertahan sampai berjam-jaman.

"Harusnya jangan semua badan jalan ditimbun langsung. Kan kasihan orang lewat, terjebak macet begini," kesal Asmun, satu di antara pengendara kepada Warta Pontianak, Kamis 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Ketimbang Bangun Kantor dan Beli Mobil Dinas, Muda Prioritas Bangun Jalan di 2021

Pemuda ini, tadinya dari Kabupaten Sanggau menuju Kota Pontianak. Melewati Jalan Trans Kalimantan, menurutnya, adalah alternatif tercepat sampai ke tujuan ketimbang melewati kawasan Seha.

"Tahunya jadi lama di jalan ini. Macetnya panjang, karena harus satu jalur dulu, bergantian. Jalannya pun becek dan licin, jadi harus hati-hati. Syukurnya ada penjual kopi di jalan, jadi nggak juga bosan," terangnya.

Agnes, seorang warga Sungai Ambawang, menjadi penjual kopi dadakan. Dia mendatangi setiap mobil yang terjebak macet untuk menawarkan kopinya. Harga per kantong, hanya Rp 5 ribu. "Baru coba jualan," terangnya.

Baca Juga: Tangani Ruas Jalan Rusak, Pemkab Libatkan Perusahaan

Diceritakannya, dia memandang peluang usaha saat ramai pelintas yang tertahan selama belasan menit bahkan berjam-jam di Jalan Trans Kalimantan.

"Macet kayak gini sudah berlangsung sejak sebulan lalu. Kalau kami, baru jualan kopi. Kan biar orang nunggu macet sambil ngopi. Biar nggak bosan," ucapnya. ***

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x