WARTA PONTIANAK - Curah hujan yang deras dengan intensitas tinggi yang menerpa wilayah Purbalingga akhir-akhir ini menambah jejak kerawanan bencana tanah longsor di dusun Pengungsen, Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga.
Retakan tanah menjalar hampir ke seluruh rumah di wilayah RT 15 RW 5, yang dihuni oleh 17 KK. Warga di lokasi tersebut pun terancam longsor, terutama jika diguyur hujan terus menerus.
Selain retakan tanah, seperti diberitakan Lensapurbalingga.com berjudul 'Terancam Retakan Tapal Kuda, Warga di Dusun Pengungsen Sirau Tidak Punya Biaya untuk Relokasi' rumah warga juga terancam longsoran tebing tanah karena pemukiman Dusun Pengungsen berada di tanah pegunungan, berupa tebing dan jurang.
Di Dusun Pengungsen, pusat pergerakan tanah berada di areal pesawahan terasering yang berada di bawah pemukiman warga.
Baca Juga: Oknum Polisi Terlibat Penjualan Senjata ke KKB di Papua
Tanah mengalami retak dan amblas berpola tapal kuda hingga kedalaman 1,5 meter.
"Bahaya ini, sepanjang jalan menuju lokasi pusat tanah bergerak ada rekahan rekahan tanah, rawan sekali tanahnya ambles apalagi di bawah ternyata ada aliran sungai Tambra," ucap Sekretaris Camat Karangmoncol, Sapto Suhardiyo saat meninjau lokasi longsor dusun Pengungsen desa Serang bersama BPBD Purbalingga, dan Forkopimcam Karangmoncol, Jumat, 6 November 2020.
Sapto melihat beberapa rumah warga sudah tidak berpenghuni karena sudah mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman, saat menuju lokasi juga beberapa kali bertemu warga yang naik untuk evakuasi ke tempat yang aman.