Demo Tolak Omnibus Law, Mahasiswa Minta Kejelasan Pernyataan Sutarmidji

- 10 November 2020, 15:33 WIB
Puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di depan Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa 10 November 2020
Puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di depan Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa 10 November 2020 /Dika Febriawan/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Aliansi Mahasiswa Amanat Penderita Rakyat (Ampera) kembali menggelar aksi demo menolak Undang-undang (UU) Omnibus Law di depan Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa 10 November 2020 siang.

Puas berorasi namun tak dapat berjumpa dengan Gubernur Sutarmidji, puluhan mahasiswa ini menggelar aksi serupa di depan Pendopo Gubernur Kalbar, dengan harapan dapat menyampaikan aspirasi.

Kedatangan mahasiswa ini disambut Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kalbar yang menjelaskan bahwa Gubernur Kalbar sedang mengikuti kegiatan lain.

Baca Juga: Seorang Dosen di Makassar Jadi Korban Salah Tangkap Demo UU Ciptaker, Andri: Saya Dipukul Polis

“Kami melayangkan dua tuntutan yang diantaranya menolak diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan meminta Gubernur Kalbar menolak diberlakukannya undang-undang tersebut di Kalbar,” tegas Koordinator Aksi, Jeno Hariono.

Ia dan kawan-kawannya mengaku kecewa dan meminta kejelasan atas pernyataan Gubernur Kalbar Sutarmidji yang mendukung pengesahan UU Omnibus Law.

Baca Juga: Seorang Dosen di Makassar Jadi Korban Salah Tangkap Demo UU Ciptaker, Andri: Saya Dipukul Polis

“Padahal beberapa waktu lalu sempat menolak secara kelembagaan pengesahan undang-undang tersebut,” ujarnya.

Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Bahkan sempat terjadi kemacetan sehingga aparat harus menutup akses Jalan Ahmad Yani I dengan mengalihkannya ke jalur lain. ***

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x