Angka Kekerasan Tinggi, KPPAD Kalbar Minta Orang Tua Awasi Pergaulan Anak

- 17 November 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi kekerasan terhadap anak.
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. //Pixabay/PublicDomainPictures /

WARTA PONTIANAK – Sejak Januari hingga Oktober 2020, ada 348 pengaduan dan non pengaduan kasus kekerasan terhadap anak yang diterima Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar.

Khusus bulan Oktober 2020, ada 31 pengaduan yang diterima. Dari angka tersebut, terbagi menjadi 29 pengaduan dari Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) sebagai korban dan dua pengaduan ABH sebagai pelaku.

Baca Juga: Angka Kekerasan Terhadap Anak di Kalbar Masih Tinggi

“29 ABH sebagai korban rata-rata didominasi oleh kekerasan fisik dan seksual yang dialami oleh anak,” kata Komisioner KPPAD Kalbar, Tumbur Manalung, Selasa 17 November 2020.

Ia menerangkan, tingginya angka kekerasan terhadap anak di Kalbar dipicu karena perekonomian yang menurun di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Iming-iming Beasiswa, Ketua Yayasan di Lhokseumawe Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Ha ini diyakini membuat tingginya tingkat emosional seseorang yang kemudian menjadi faktor orang-orang melakukan kekerasan fisik terhadap anak.

Menurut Tumbur, selain menurunnya perekonomian di masa pandemi Covid-19, kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua menjadi penyebab anak menjadi korban kekerasan seksual.

“Maka dari itu, saya mengajak orang tua untuk selalu memperhatikan dan mengawasi pergaulan anak baik di lingkungan sekitar maupun di lingkungan luar,” ajaknya. ***

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah