WARTA PONTIANAK - Petugas gabungan Satpol PP, TNI dan Polri di Palembang melakukan razia ke sejumlah kos maupun penginapan di Palembang pada Kamis malam 26 Novenber 2020.
Dari razia tersebut, diketahui ada delapan pasangan tak resmi yang diamankan.
Pantauan awak media di lapangan, saat petugas menggelar razia di salah satu penginapan di wilayah Ilir Timur I, didapati sepasang remaja dan keduanya mengaku tengah mengerjakan tugas.
“Kami hanya mengerjakan tugas saja, tidak ngapa-ngapain,” kata YG, seorang remaja kepada petugas.
Baca Juga: Bu Guru di Palembang Ini Jadi Korban Penganiayaan Pacarnya Sendiri
Tidak ingin banyak membuang waktu, selanjutnya sejoli itu kemudian digiring ke mobil patroli.
Namun, seperti diberitakan Fix Palembang berjudul "Terjaring Razia, Sejoli di Palembang Blak-blakan Ngaku Baru 'Main' Satu Ronde" keduanya sempat menolak walaupun akhirnya keduanya pun pasrah dibawa petugas.
Bahkan tidak sampai di situ, petugas juga kembali melanjutkan razia di kos lain di kawasan Ilir Timur I.
Di tempat yang berbeda, sepasang remaja terlihat gugup saat petugas gabungan menggedor pintu kamar.
Dengan polos, sang pria yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku masuk ke kamar kos harian itu dua jam sebelum digerebek.
Ia mengaku baru saja berhubungan layaknya suami-istri bersama pasangannya sebelum petugas datang.
“Kami baru masuk, baru sekitar dua jam. Baru satu ronde kami main,” ucap pria yang mengaku menginap bersama kekasihnya itu.
Baca Juga: Merasa Ditipu Ratusan Juta oleh Teman Sendiri, Pria di Palembang Lapor Polisi
Mendengar kalimat itu, petugas pun langsung membawa keduanya.
Sama dengan yang lainnya, sempat terjadi penolakan dari dua remaja bukan suami-istri tersebut.
Sementara itu, Kabid Binmas Satpol PP Kota Palembang, Herison mengatakan, ada delapan pasangan bukan suami-istri diamankan.
Namun ada pula dua wanita muda diamankan karena tak membawa identitas berupa KTP.
“Kami sudah lakukan razia di sejumlah rumah kos. Hasilnya delapan pasangan yang bukan suami-istri berada di dalam satu kamar langsung kami amankan. Ada juga wanita yang tidak memiliki identitas juga kita bawa ke kantor,” terang Herison.
Menurut Herison, razia seperti ini akan gencar dilakukan karena banyak laporan masyarakat soal perilaku mesum.
Baca Juga: Satu dari Tiga Pelaku Pembobol Ruko di Palembang Tertangkap, Pelaku: Uangnya untuk Gaya Hidup
“Razia ini dilakukan menjawab keresahan masyarakat Palembang terhadap tingkah laku anak muda sekarang. Dalam kondisi pandemi Covid-19, banyak yang berbuat mesum,” kata Herison.
Selanjutnya, delapan pasangan mesum yang melanggar Perda Nomor 2 Tahun 2004 tentang pemberantasan pelacuran, akan disidang.
"Sidang digelar di kantor Satpol PP Palembang, malam ini juga," tandasnya.