WARTA PONTIANAK - Jika di tahun-tahun sebelumnya, aksi Reuni 212 selalu dipusatkan di Monumen Nasional (Monas), di tahun 2020 ini kegiatan tersebut dilakukan secara daring.
Reuni 212 akan diisi dengan kegiatan dialog nasional, yang menghadirkan 100 tokoh nasional.
Hal tersebut dilakukan oleh penyelenggara lantaran tak mendapat izin dari Pemprov DKI untuk mengumpulkan massa.
Habib Rizieq Shihab merupakan salah satu narasumber dalam acara dialog nasional tersebut.
"Dialog nasional dengan 100 tokoh nasional dan ulama yang akan dihadiri oleh Imam Besar Habib Rizieq Shihab sebagai narasumber," tulis panitia dalam surat pernyataan bersama.
Baca Juga: Nekat Gelar Reuni 212, Polisi Ancam Lakukan Pembubaran
Tak hanya para ulama, sejumlah tokoh politik juga hadir di acara dialog nasional tersebut.
Gelaran akbar yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB - 12.00 WIB tersebut mengusung tema Revolusi Akhlak.
Para anggota reuni 212 sepakat akan melakukan revolusi akhlak dari mulai individu hingga negara.
Ketigal hal itu juga ditekankan oleh Habib Rizieq saat closing steatment.
Mengutip dari kanal YouTube Kaffah Channel, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Habib Rizieq Shihab Gelorakan Revolusi Akhlak di 3 Level Saat Reuni 212" Habib Rizieq mengajak para anggotanya untuk menggelorakan revolusi akhlak di tiga level.
"Mari sama-sama gelorakan Revolusi Akhlak di tiga level," ungkapnya.
Baca Juga: Pastikan Reuni 212 Batal, Pangdam Jaya: Jika Mereka Langgar Saya Siap Kerahkan Pasukan
Pada level pertama, Habib Rizieq meminta pengikutnya untuk mulai hijrah dari diri sendiri.
Hingga level paling akhir, adalah level paling tinggi yakni negara.
"Level pertama adalah individu perorangan, mari kita hijrah dari sifat- sifat yang tidak baik, kepada sifat-sifat yang baik. Kedua, level keluarga, bagaimana kita bimbing keluarga kita untuk mulia," papar Rizieq.
"Dan yang ketiga adalah level negara, level sistem. Kita harus perbaiki semua sistem yang ada ini, dengan revolusi akhlak, dengan perubahan yang cepat, perubahan ke arah yang lebih baik," tandasnya. ***
Bahkan mereka berharap bisa merubah sistem negara menggunakan revolusi akhlak dengan cepat.