Klaster Pesantren Baru di Tasikmalaya Kembali Muncul

20 November 2020, 21:00 WIB
Sejumlah santriwati di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tasikmakalaya menjalani isolasi mandiri pasca ditemukan kasus covid-19 di lembaga pendidikan tersebut. / /Pikiran-rakyat.com/Aris M Fitrian/

WARTA PONTIANAK - Penyebaran Covid-19 dari klaster pesantren kembali muncul di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 66 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dari salah satu lingkungan pesantren di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya akan melakukan penelusuran (tracing) di lingkungan pesantren tersebut. Menurut dia, pihak pesantren sudah terbuka agar petugas medis dapat melakukan pemeriksaan.

"Mereka juga inisiatif sendiri untuk memeriksa semua warga pesantren. Semua juga sekarang masih ditahan di pesantren," kata Uus, dikutip dari Pikiran-Rakyat. com, Jumat, 20 November 2020.

Uus mengatakan, saat ini kegiatan di pesantren tersebut dihentikan sementara. Para santri dan pengajar dilarang untuk keluar masuk lingkungan pesantren.

Uus menambahkan, rata-rata yang terkonfirmasi positif adalah orang tanpa gejala. Mereka yang tak memiliki gejala akan diisolasi mandiri di lingkungan pesantren.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Pemerintah Kawal Akselerasi Vaksin Merah Putih

"Kita juga sudah siapkan pos kesehatan di pesantren itu dan sudah dua orang dokter. Nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk supervisinya," katanya.

Menurut Uus, isolasi mandiri yang dilakukan di pesantren itu menjadi alternatif untuk menanggulangi kepenuhan ruang isolasi yang ada di Kota Tasikmalaya. Apalagi, secara umum kondisi pasien terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan itu dalam keadaan baik.

"Tinggal nanti recovery Covid-19-nya saja," kata Uus.

Uus menilai, sejauh ini tidak ada masalah dalam penanganan klaster pesantren yang baru muncul itu. Sebab, pihak pesantren bersikap terbuka dalam melakukan penanganan.

Atas sikap pesantren yang terbuka dalam penanganan Covid-19 tersebut ujar Uus, pihaknya sangat mengapresiasi sikap tersebut.

Bahkan kata dia, pihaknya juga berencana menjadikan pesantren itu sebagai pesantren tangguh dalam menanggulangi Covid-19.

"Mereka juga bersedia untuk menjalankan program pesantren tangguh. Ini bisa jadi contoh ke pesantren lain dalam penanganan Covid-19 di Kota Tasik," katanya.***

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler