Pemerintah Pastikan Kajian Halal Vaksin Covid-19 Selesai

- 7 Desember 2020, 21:09 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. / ANTARA/HO-Kemenko PMK/am. /

WARTA PONTIANAK - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menunggu keluarnya fatwa keagamaan vaksin Covid-19 setelah kajian materi antivirus Sinovac oleh Majelis Ulama Indonesia selesai.

Baca Juga: Ini Jarak Tempuh Mobil Listrik Karya Mahasiswa Fakultas Teknik Untan Pontianak

"Sinovac dilaporkan, kajian dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan LPPOM MUI telah selesai dan disampaikan pembuatan fatwa serta sertifikasi halal oleh MUI, maka saya ucapkan terima kasih," kata Muhadjir melalui konferensi pers daring, dikutip dari Antara, Senin 7 Desember 2020.

Menurut dia, MUI bekerja keras membahas fatwa. Terkait fatwa vaksin itu penting sebagai panduan keagamaan bagi umat Muslim.

Secara fiqih, Muhadjir mengatakan jika dalam keadaan darurat terkait kehalalan dapat dikesampingkan, terlebih tidak ada materi lain yang bisa dijadikan vaksin.

Baca Juga: ‘Ku Menangis, Membayangkan’, Lagu dari Rossa Ini Pas Didengar Saat Sedih, Ini Liriknya

"Kalau tidak ada vaksin halal, bukan berarti itu tidak boleh dipakai. Meski tidak halal tapi untuk menghindari hal-hal darurat maka itu wajib, tidak hanya boleh digunakan," katanya.

Kendati begitu, dia mengatakan jika ada pilihan vaksin halal, maka sebaiknya materi tidak halal untuk dihindari. "Tapi kalau ada vaksin halal maka agar dipilih. Tidak boleh memilih yang tidak halal," katanya.***​​​​​

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x