Puluhan Guru Positif Covid-19, Sekolah Tatap Muka Dikaji Lagi

- 30 Desember 2020, 13:48 WIB
Sejumlah siswi menggunakan masker mengikuti proses belajar mengajar pada hari pertama sekolah tatap muka di Madrasah Aliyah Negeri 1 Aceh Barat. Kota Bandung mulai melakukan penyesuaian aturan terkait pembelajaran tatap muka tahun 2021 mendatang.
Sejumlah siswi menggunakan masker mengikuti proses belajar mengajar pada hari pertama sekolah tatap muka di Madrasah Aliyah Negeri 1 Aceh Barat. Kota Bandung mulai melakukan penyesuaian aturan terkait pembelajaran tatap muka tahun 2021 mendatang. /SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO

WARTA PONTIANAK - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melakukan pengkajian dan pertimbangan lagi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka karena sejak dua bulan terakhir, puluhan orang guru terpapar positif Covid-19 meski kegiatan tatap muka belum digelar.

"Melihat dari kasus banyaknya guru yang terpapar positif Covid-19 beberapa waktu lalu, jadwal belajar secara tatap muka perlu kajian panjang, terlebih hasil konsultasi dengan tim ahli kesehatan, saat ini anak-anak pun rentan tertular Covid-19," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu 30 Desember 2020, sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari www.antaranews.com.

Melihat hasil konsultasi dengan tim ahli kesehatan, kata dia, kegiatan belajar tatap muka belum memungkinkan digelar dalam waktu dekat.

Sejak dua bulan terakhir, penyebaran virus mematikan itu di Cianjur dalam fase puncak, di mana tercatat sebanyak 1.297 orang positif Covid-19 atau dalam satu minggu tercatat penambahan pasien positif hingga 200 orang.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, SMP Barito Singkawang Tunda Belajar Tatap Muka

Dengan kondisi itu, kata dia, jadwal untuk membuka kembali sekolah secara tatap muka pada awal tahun, terancam batal dan harus menunggu keputusan pemerintah pusat atau kementerian terkait, apakah sudah dapat digelar atau belum.

Ditambah saat ini, kesiapan sekolah untuk menggelar belajar tatap muka masih terbentur fasilitas hingga alat pelindung diri (APD).

"Jangan sampai ketika dipaksakan, akan menambah jumlah pasien positif yang terpapar virus berbahaya karena saat ini, ratusan ruang isolasi sudah terisi penuh, bahkan sejak satu bulan terakhir diberlakukan sistem antrean untuk pasien baru," katanya.

Baca Juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Dinas Kesehatan Siap Membantu Dinas Pendidikan

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x