WARTA PONTIANAK - Banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh badai seroja di wilayah Indonesia dan Timor Leste telah menewaskan 97 orang. Hingga kini, banyak orang hilang dan masih belum ditemukan.
“Banyak rumah yang terendam banjir, jembatan ambruk, dan ribuan orang mengungsi,” kata pejabat setempat pada Senin, 5 April 2021.
Setidaknya 70 kematian dilaporkan di beberapa pulau di provinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur Indonesia, sementara 70 lainnya dinyatakan hilang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan, badai seroja menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang di tengah hujan lebat selama beberapa hari.
Baca Juga: BNPB Kerahkan 3 Helikopter Untuk Tangani Banjir Bandang di NTT
Di Timor Leste, yang merupakan negara tetangga Indonesia, dikabarkan 27 orang tewas akibat tanah longsor, banjir bandang dan pohon tumbang, sementara 7.000 orang mengungsi, kata pemerintah Timor Leste.
Di pulau Lembata, sebuah kepulauan yang terletak di antara kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor, pihak berwenang setempat mengkhawatirkan jenazah telah hanyut dan susah untuk di evakuasi.
“Kami menggunakan perahu karet untuk menemukan mayat di laut. Di beberapa desa, banjir bandang melanda ketika orang-orang sedang tidur,” kata Thomas Ola Langoday, Wakil Bupati Lembata, dilansir dari Reuters.
BNPB jga mengabarkan, sekitar 30.000 orang terkena dampak banjir di wilayah Indonesia bagian timur.