Ahli Sebut Vaksin Cuma Kurangi Risiko Infeksi 30 Persen, Perlu 2 Tahun untuk Normal

- 13 November 2020, 05:30 WIB
Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona /Pixabay/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Walau sejumlah aktivitas telah kembali menuju normal, tapi masyarakat harus tetap ingat bahwa pandemi Covid-19 belumlah berakhir.

Tak ada pengecualian, bahwa penerapan protokol kesehatan (prokes) 3M juga 3T kini menjadi hal penting dalam memutus penularan Covid-19.

Kenapa? Karena Covid-19 ditularkan melalui manusia ke manusia jadi sebagai pembawa potensial, publik harus menyadari agar taat memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Tidak boleh sampai lengah, atau dampak yang dialami bangsa Indonesia bakal semakin dalam. Termasuk resesi yang bakal kian dalam jika kasus Covid-19 ini meningkat hanya karena keteledoran dan ketidakpahaman masyarakat akan bahayanya virus ini.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Pontianak Siapkan Tenaga Medis Untuk Pemberi Vaksin Covid-19

Bahkan walau vaksin Covid-19 telah ditemukan, tapi vaksin bukanlah satu-satunya jawaban untuk memulihkan ekonomi.

Jika publik ingin kembali ekonomi pulih, jalan satu-satunya selain inovasi vaksin, adalah gotong royong untuk bersama-sama menyadari bahaya virus corona, dan menyadari pentingnya protokol kesehatan memutus penularannya.

Sebagaimana diberitakan oleh pikiran-rakyat.com dalam artikel Vaksin Cuma Kurangi Risiko Infeksi 30 Persen, 'Perlu 2 Tahun untuk Normal, Taati Protokol Kesehatan' yang dikutip dari Antara, Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menekankan hasil riset perdana yang dilakukan think tank Brain Society Center (BS Center) yang dipimpin Prof Didin Damanhuri bersama para akademisi dan pakar lainnya, memperlihatkan vaksinasi bukanlah satu-satunya jawaban dalam memulihkan ekonomi nasional.

Penelitian itu bertajuk "Vaksin Covid-19 dan Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia".

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah