Network
WARTA PONTIANAK - Sebulan terakhir ini, sebanyak empat kali telah terjadi bencana alam longsor yang menyebabkan jalur utama Cianjur menuju selatan terhambat.
Hal tersebut dicatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat. Bahkan dilaporkan ada dua kendaraan dan penumpang yang tertimbun, di Jalan Utama Sukanagara-Pagelaran, musibah itu terjadi akibat Hujan dengan intensitas yang tinggi.
Baca Juga: Dua Warga Jadi Korban Akibat Banjir dan Longsor di Kendal
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan menjelaskan, informasinya ada dua kendaraan serta penumpangnya yang tertimbun akibat longsor di jalan utama Sukanagara-Pagelaran kendati demikian, pihaknya masih menunggu kepastian dari tim yang sudah berangkat dan laporan dari relawan tangguh bencana (Retana) setempat.
"Longsor yang menutup jalan utama selatan Cianjur terjadi di perbatasan Kecamatan Sukanagara-Pagelaran, tepatnya di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara yang berbatasan dengan Desa Sindangkerta, Kecamatan Pagelaran. Tiga titik longsor kecil juga terjadi di Kecamatan Sukanagara," katanya. Jumat 20 November 2020.
Baca Juga: Satu Meninggal Dunia dan Tiga Orang Tertimbun saat Terjadi Tanah Longsor di Banyumas
Dia juga menjelaskan, landasan jalan tertutup material sepanjang 20 meter dengan ketinggian beragam mulai dari 2 meter dengan lebar 5,5 meter, akibat longsor yang kembali menutup jalur utama selatan Cianjur itu, dan menyebabkan arus kendaraan dari kedua arah mengalami antrian panjang.
"Baru katanya, satu unit mobil dan sepeda motor tertimbun, apakah ada korban jiwa atau tidak, masih menunggu kabar pasti dari petugas di lapangan," katanya.
Pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait di pemkab dan pemprov untuk menurunkan alat berat karena panjang dan tingginya longsoran. Untuk melakukan proses evakuasi cepat.
