Aplikasi Muslim Pro Jual Puluhan Juta Data Pengguna ke Militer AS

17 November 2020, 20:31 WIB
Aplikasi Muslim Pro /Tangkapan layar di Play Store android/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Pemilik aplikasi ponsel  terpopuler Muslim Pro tega menjual data-data pribadi umat Islam yang menjadi pelanggan mereka ke militer Amerika Serikat (AS).

Muslim Pro adalah aplikasi pengingat salat dan tadarus Quran, dan hingga saat ini sudah diunduh oleh 98 juta umat Islam di seluruh dunia.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul Viral Netizen Heboh Aplikasi Muslim Pro Dikabarkan Jual Data Pribadi Pengguna ke Militer AS pada Selasa, 16 November 2020 yang mengutip dari Business Insider, mereka menjual data lokasi untuk mendapatkan uang dari pihak ketiga.

Baca Juga: Buruknya Kualitas Udara, PBB Layangkan Pendapat Keahlian ke Pengadilan

Militer AS sendiri membeli data tersebut melalui pihak ketiga yang memang membeli data dari Muslim Pro.

Praktik itu menimbulkan banyak kemarahan dari pembela kerahasiaan data pribadi dan memunculkan keriuhan netizen Muslim dunia di Twitter.

Di Indonesia, Muslim Pro menjadi trending topic dengan lebih dari 32.100 cuitan pada Selasa 17 November 2020 pukul 09.00.

Baca Juga: Punggung Tukang Bakso Melepuh Tersiram Kuah Jualannya Sendiri

Di sisi lain, pihak ketiga dan mitranya menegaskan kalau mereka telah menganonimkannya sehingga tak ada identitas pribadi yang terbongkar.

Sayangnya, studi mengungkapkan kalau data lokasi yang dibeli militer AS bisa dengan mudah dibongkar kembali.

Laporan terbaru memberikan gambaran bagaimana lembaga pemerintahan bisa memakai data pribadi untuk melacak pergerakan individu dari informasi yang berserak di internet.

Baca Juga: Kepulauan Mentawai Diguncang Gempa Magnitudo 6,0

Beberapa legislator AS telah meminta praktik yang melanggar hak-hak warga negara itu diatur lebih ketat.

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah ketahuan kalau Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menggunakan data lokasi untuk melacak dugaan imigran ilegal.

Muslim Pro sendiri menjual data ke pihak ketiga yang disebut sebagai X-Mode, berdasarkan laporan Motherboard.

Baca Juga: Link Live Streaming Laga UEFA Nations League antara Spanyol vs Jerman

X-Mode menjual data ke kontraktor pertahanan yang akan diserahkan kepada Departemen Pertahanan AS.

Muslim Pro dan X-Mode belum memberikan keterangan terkait kabar penjualan data tersebut.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler