Benarkah Dokter di Palembang Meninggal Dunia Usai Divaksin? Cek Faktanya Berikut Ini

25 Januari 2021, 14:57 WIB
Ilustrasi: Benarkan dokter di Pelambang meninggal dunia usai divaksin /Arek Socha/ Pixabay /Pixabay

WARTA PONTIANAK – Media sosial twiter dihebohkan dengan meninggalnya seorang dokter asal Palembang, Sumatera Selatan usai disuntik vaksin Covid-19.

Dokter tersebut dinyatakan meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin corona. Benarkan informasi yang menjadi perbincangan di media sosial twitter tersebut.

Seperti diberitakan Semarangku.com dalam artikel berjudul "Duh! Dokter di Palembang Meninggal Dunia Usai Suntik Vaksin Covid-19, Ini Faktanya", Pemilik akun Twitter @aa_tuits membagikan konten dengan narasi dokter meninggal dunia usai disuntik vaksin berdasarkan tangkapan layar dari situs daring Indonesia Today dengan judul  "Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari Usai Divaksin Corona".

Baca Juga: Ketapang Jadi Kabupaten Terbanyak Terima Suply Termin 2 Vaksin Sinovac, Ini Jumlahnya

Berikut ini narasi yang dibagikan di Twitter dan menjadi perbincangan para netizen:

"Seorang dokter meninggal di dalam mobilnya setelah sehari divaksin. Isi beritanya dari hasil visum luar,kematian diakibatkan karena kekurangan oksigen. Isi otak sebelum baca,{{{ vaksin berbahaya }}}."

Namun apakah benarkah dokter Palembang meninggal dunia usai disuntik vaksin corona? Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Harisson: 34.400 Vial Vaksin Covid-19 Siap Didistribusikan ke 11 Kabupaten Kota di Kalbar

Dikutip dari Antara News, Senin 25 Januari 2021, fakta dokter asal Palembang tersebut meninggal dunia di mobil bukan karena disuntik vaksin melainkan akibat dari serangan jantung yang telah ia derita.

"Namun, vaksinasi tersebut bukan menjadi penyebab kematiannya. Dimana dari hasil visum di RS Bhayangkara, korban meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung," demikian isi paragraf keempat artikel Indonesia Today.

“Jadi kita tegaskan tidak ada kaitannya dengan vaksinasi corona. Hasil forensik almarhum meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung,” tegas Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan dalam artikel tersebut.

Baca Juga: Pendistribusian Vaksin Covid-19 Tahap Tiga di Bali Dilakukan Secara Ketat

Dengan demikian, informasi yang beredar media sosial tersebut adalah hoax bukan karena vaksin melainkan penyakit yang dideritanya. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: ANTARA Semarangku.com

Tags

Terkini

Terpopuler