Ngeri! Video Kericuhan di Terminal Lampung Gegara Penerapan PPKM, Ternyata Faktanya Beberkan Ini

31 Juli 2021, 15:30 WIB
Video kericuhan di terminal Lampung yang merupakan kabar hoaks /Dokumen Turn Back Hoaks/

WARTA PONTIANAK - Kabar mengenai video kericuhan di terminal Lampung gegara penerapan PPKM viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Sontak, kabar tersebut membuat jagad maya heboh dan ramai menjadi perbincangan warganet.

Informasi tersebut disampaikan oleh akun Facebook Sayyed Ahmad Baraqbah melalui sebuah postingan video dengan durasi 29 detik. Video tersebut diklaim merupakan kericuhan yang berlokasi di terminal Kota Lampung. Kericuhan tersebut disebabkan karena petugas PPKM yang menertibkan kegiatan warga.

Baca Juga: Cek Dulu! Benarkah Masjid Al-Aqsa Dibakar Tentara Yahudi, Faktanya Beberkan Ini

Terdapat narasi yang dituliskan oleh akun akun Facebook Sayyed Ahmad Baraqbah seolah-olah mengklaim kebenaran foto yang diunggahnya. Adapun, narasinya adalah seperti di bawah ini.

“Terminal kota, Lampung. Pedagang dan Awak bus marah lawan petugas PPKM yang menutup dan menertibkan kegiatan warga.”

Lantas, apakah benar video kericuhan di terminal Lampung gegara penerapan PPKM?

Ternyata, setelah ditelusuri kabar mengenai video kericuhan di terminal Lampung itu adalah berita bohong alias hoaks.

Baca Juga: Cek Dulu! Pesan Berantai Data Pendonor Darah Golongan A dan B Area Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan video yang sama dengan postingan Facebook di channel Youtube Serambi on TV diunggah pada 24 Mei 2021. Lewat unggahan video tersebut ditemukan informasi video kericuhan terjadi di pasar Kartini Peunayong Banda Aceh, namun bukannya di terminal Kota Lampung seperti yang disebutkan dalam postingan video akun Facebook Sayyed Ahmad Baraqbah.

Dengan demikian klaim postingan Facebook Sayyed Ahmad Baraqbah tidak benar. Video kericuhan tersebut berlokasi di pasar Kartini Peunayong Banda Aceh karena pemindahan Pasar Kartini Peunayong ke Pasar Almahirah Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh sehingga masuk dalam kategori konten yang salah.***

 

Editor: Yuniardi

Sumber: Turn Back Hoaks

Tags

Terkini

Terpopuler