Cek Fakta! Benarkah Perlawanan Rakyat Australia akan Rencana New Order

- 12 Agustus 2021, 20:37 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa
Ilustrasi aksi unjuk rasa /Pixabay/

Baca Juga: Cek Fakta! Foto Pesawat Presiden RI Melintas di Lokasi Proyek Hambalang

Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa demonstrasi yang berujung ricuh tersebut bukan terjadi di Australia, tetapi di Argentina pada tahun 2017.

Bersumber dari channel Youtube C5N, yakni sebuah channel berita yang berbasis di Argentina, menayangkan aksi unjuk rasa berujung ricuh, antara aparat dan warga di Buenos Aires, Argentina.

Video yang berdurasi 26 menit 11 detik tersebut diposting pada 19 Desember 2017 dengan judul video “Adentro la sesión de Reforma Jubilatoria, afuera incidentes”. Sepanjang video, narator dan sumber menjelaskan dalam bahasa Spanyol.

Beberapa titik bangunan dan bendera demonstran yang ada di video C5N, juga dapat ditemukan di video Balqis.

Melansir dari reuters.com, demonstrasi warga ditengarai adanya kebijakan baru Presiden Mauricio Macri, untuk mereformasi dana pensiunan. Menurut Macri, kebijakan tersebut bertujuan untuk memotong defisit anggaran fiskal dan menarik investasi.

Baca Juga: Cek Fakta! Benarkah Pesan Berantai Bumbu Burger Ayam KFC Mengandung Babi

Presiden Macri adalah Presiden terpilih di tahun 2015 yang merupakan mantan Wakil Walikota Buenos Aires, ia berhasil mengalahkan partai sayap kiri. Berbagai kebijakannya terkenal konservatif, salah satu agenda perekonomian diarahkan untuk “pro-pasar” dengan memangkas anggaran kurang produktif. Banyak yang mempertentangkan RUU pemangkasan dana pensiun tersebut, utamanya dari partai oposisi dan serikat buruh.

Perdebatan RUU tersebur akhirnya menimbulkan demonstrasi di hari Senin. Puluhan ribu orang turun dan memenuhi jalan Buenos Aires serta di seluruh penjuru negeri, untuk memprotes kebijakan Macri.

Demonstrasi di depan gedung kongres berakhir ricuh. Para warga melempari batu kepada Polisi, Polisi membalas dengan meriam air, peluru karet dan gas air mata. Meski demonstrasi berlangsung berhari-hari, Kongres tetap menyetujui RUU tersebut.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah