Donor Darah Saat Puasa, Bolehkah?

8 Mei 2021, 08:15 WIB
DONOR DARAH /PIXABAY / AHMADARDITY/


WARTA PONTIANAK - Ramadan menjadi bulan paling dinanti oleh muslim di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.

Berkebalikan dengan bahagia yang dirasakan, bulan puasa mungkin menjadi bulan yang paling membuat resah Palang Merah Indonesia. Tak lain, itu karena sepinya donor darah saat puasa.

Bagaimana tidak, biasanya stok darah menjelang bulan puasa semakin menipis. Bahkan golongan darah yang terbilang jarang seperti AB berpotensi kosong sama sekali di bank darah.

Baca Juga: Gerakan Donor Darah di Tengah Covid-19, Pertamina Sumbang 422 Kantong Darah

Kondisi tersebut terjadi karena banyak orang menganggap donor darah saat puasa tidak diperbolehkan. Bagaimana kebenarannya dari sudut pandang medis?
Sebelum memberikan darahnya, calon pendonor disarankan untuk menjaga betul kesehatannya dengan beristirahat cukup, makan bergizi, dan cukup minum air putih.

Hal inilah yang kemudian menjadi dasar banyaknya muncul larangan donor darah bagi seseorang yang sedang menjalani puasa.

Saat puasa, cadangan air dalam tubuh akan berkurang. Nutrisi pun belum tentu sepenuhnya memadai.

Dilansir dari Klikdokter.com, Sabtu 8 Mei 2021, pengambilan darah sejumlah 250-350cc saat donor darah dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan pendonor hingga dapat membahayakan fisiknya.

Kenyataannya, pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Mendonorkan darah saat puasa pada dasarnya aman bagi orang yang sehat.

Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan saat akan donor darah selama berpuasa. Salah satunya adalah soal pemilihan waktu.

Saat bulan puasa, donor darah sebaiknya dilakukan pada pagi hari di mana kondisi tubuh masih cukup fit dan cadangan air dalam tubuh masih memadai.

Sebaliknya, donor darah di siang atau sore hari sebaiknya dihindari. Pada waktu-waktu ini, biasanya orang-orang sudah banyak beraktivitas. Cadangan energi serta cairan tubuh pun sudah jauh berkurang.

Salah satu efek donor darah saat puasa bila dilakukan pada siang dan sore hari adalah penurunan tekanan darah dan keluhan pusing. Tentu dua kondisi ini dapat sangat memengaruhi kelancaran ibadah puasa di hari itu.

Selain pemilihan waktu donor, persiapan fisik juga harus diperhatikan. Agar tetap sehat dan fit menjalani sisa waktu puasa di hari itu, pastikan porsi tidur malam sebelumnya sudah cukup.

Bagi orang dewasa, tidur malam yang dianggap cukup berdurasi 7-8 jam. Setelah itu, asupan makanan dan air putih saat sahur juga wajib diperhatikan.

Baca Juga: Peringati Dharma Karyadhika, Kanwil Kemenkumham Gelar Donor Darah

Pilih menu makanan bergizi lengkap yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, buah, serta sayur agar energi tubuh tetap stabil sepanjang hari.

Bila donor darah sudah direncanakan jauh hari, akan lebih baik bila menu yang dikonsumsi kaya akan zat besi, seperti daging merah bebas lemak, telur, dan ikan. Juga tidak kalah penting adalah asupan air putih.

Saat sahur, minum setidaknya 4-5 gelas air putih agar cadangan cairan dalam tubuh tetap memadai dan tidak mudah pusing setelah mendonorkan darah.

Dengan persiapan yang matang dan pemilihan waktu yang pas, donor darah saat puasa tetap dapat dilakukan dengan aman. Jadi jangan ragu untuk mendonorkan darah Anda di bulan Ramadan.***

Editor: Suryadi

Sumber: klikdokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler