Khawatir Menyusui Saat Pandemi? Ibu Tak Perlu Takut Lagi, Ini Faktanya

19 November 2020, 15:27 WIB
Ilustrasi Ibu Bersama Bayinya /Pixabay/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Menyusui bagi seorang ibu merupakan anugerah yang tak terkira. Namun, beragam kekhawatiran pasti muncul, saat seorang ibu kesulitan memberikan ASInya kepada bayinya, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.

Namun, sekarang ibu tidak perlu khawatir lagi. Ada beberapa fakta yang dirangkum Warta Pontianak dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terutama untuk seorang ibu yang menyusui di masa Pandemi Covid-19 :

1. COVID-19 tidak terdeteksi di dalam ASI dari ibu yang positif atau diduga terinfeksi COVID-19, dan sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut ditularkan ke bayi melalui menyusui.

2. Neonatus dan bayi memiliki risiko rendah terkena infeksi COVID-19. Di antara beberapa kasus terkonfirmasi COVID-19 pada anak kecil, kebanyakan hanya mengalami penyakit ringan atau tanpa gejala.

Baca Juga: WHO: Covid-19 Harus Dilawan Tanpa Vaksin

3. Menyusui dan kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) secara signifikan mengurangi risiko kematian pada bayi baru lahir dan bayi usia muda, serta memberikan manfaat kesehatan dan pertumbuhan pada bayi dengan segera sampai seumur hidup. Menyusui juga mengurangi risiko kanker payudara dan kanker ovarium pada ibu.

4. Banyaknya manfaat menyusui jauh melebihi potensi risiko penularan dan penyakit yang terkait COVID-19.

Ibu yang terkonfirmasi COVID-19 harus menerapkan praktik-praktik kebersihan sesuai rekomendasi sejak ibu mulai terinfeksi, yaitu ketika menunjukkan gejala atau 14 hari setelah timbul gejala.

Baca Juga: Mengaku Idap Kanker Ovarium, Wanita Ini Dapat Donasi Rp837 Juta untuk Gaya Hidupnya

Rekomendasi untuk ibu yang positif atau diduga terinfeksi COVID-19 dan bayinya terkait anjuran menjaga jarak (social distancing) berbeda dengan rekomendasi untuk populasi umum. Mengapa?

Karena tujuan rekomendasi perawatan dan pemberian makan bayi dan anak yang ibunya positif atau diduga terinfeksi COVID-19 adalah untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi baru lahir, kesehatan, dan perkembangan bayi dalam waktu dekat dan jangka panjang.

Rekomendasi ini mempertimbangkan kemungkinan dan potensi risiko COVID-19 pada bayi, serta risiko penyakit dan kematian apabila bayi tidak disusui, atau apabila formula bayi digunakan secara tidak tepat, serta efek perlindungan yang didapat saat menyusu dan kontak kulit-ke-kulit.

Baca Juga: Selain Bau Mulut, Ternyata Tak Bersihkan Karang Gigi Picu Penyumbatan Pembuluh Darah

Dari sejumlah langkah itu, Kepala Divisi Edukasi dan Pelatihan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalimantan Barat, Dian Rakhmawati juga mengungkapkan, untuk mensosialisasikan hal tersebut, AIMI gencar mengadakan kelas edukasi secara online.

"Kami selipkan beberapa informasi penting tentang menyusui di masa pandemi ini, supaya ibu-ibu di luar sana tetap memberikan ASI. Karena itu yg terbaik bagi anak-anak mereka" ujarnya. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler