Netflix Sukses Kuasai Streaming Digital, Ternyata ini 3 Rahasianya

- 11 Januari 2021, 07:10 WIB
Logotipo de Netflix
Logotipo de Netflix /

WARTA PONTIANAK – Netflix merupakan salah satu layanan streaming digital terbesar di dunia. Perjalanan Netflix hingga menjadi perusahaan besar seperti sekarang bukanlah hal mudah. Netflix diluncurkan pada 1998 dan berjalan cukup baik. Setelah tiga tahun, perusahaan itu memiliki 400.000 pelanggan.

Dilansir dari ANTARA, Senin 11 Januari 2021, Netflix dimulai sebagai layanan langganan DVD-by-mail, kemudian dialihkan ke streaming. Pada tahun 2000, Reed Hastings salah seorang pendiri Netflix membulatkan tekadnya untuk ke Dallas, Texas. Ia meminta waktu untuk bertemu dengan CEO Blockbuster, perusahaan raksasa senilai 6 miliar dolar AS yang memiliki 9.000 cabang di seantero dunia.

Netflix saat itu hanya perusahaan kecil yang tidak ada apa-apanya dibanding Blockbuster. Hastings dan rekannya melakukan promosi kepada CEO Blockbuster dan menawarkan kepadanya untuk membeli Netflix seharga 50 juta dolar AS dan untuk itu ia akan membiarkan mereka menjalankan situs web Blockbuster sebagai layanan persewaan video online. Sang CEO dengan tegas menolak.

Baca Juga: Kabar Duka, Salah Satu Produser Film di Netflix Tewas, Diduga Diracun Lewat Sedotan

Siapa sangka, setelah ditolak, Netflix justru berkembang. Saat itu Netflix telah memiliki 167 juta pelanggan di seluruh dunia dan memproduksi film dan acara TV sendiri yang bahkan mampu memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi.

Bagaimana Netflix dapat melakukan gebrakan dengan gesit hingga mencapai titik keberhasilan tersebut?

Netflix ternyata mempunyai budaya perusahaan yang unik. Budaya Netflix yakni selalu menghargai orang, mengutamakan inovasi, dan memiliki sedikit mungkin mekanisme kontrol. Dengan fondasi ini, Netflix telah membangun value yang sangat besar, tumbuh 300 kali lebih cepat daripada indeks saham NASDAQ selama 17 tahun. Terlebih lagi, survei pada 2018 memberinya peringkat tempat kerja teratas di Silicon Valley. Dari sana, Netflix mulai melisensikan konten asli yang diproduksi oleh studio lain, dan akhirnya, mulai memproduksi film dan acara TV sendiri.

Baca Juga: Desember Telah Tiba, Inilah Lima Rekomendasi Film di Tayangan Netflix

Hastings percaya bahwa semua ini bermula dari fakta bahwa di Netflix, karyawannya menikmati lebih banyak kebebasan dari pada perusahaan lain yang dia kenal. Kebebasan itu menginspirasi mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik. Ini juga memudahkan untuk meminta pertanggungjawaban mereka.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah