5 Film Jerman Terpopuler di Perpustakaan Digital Goethe-Institut Bisa Temani Weekend Anda!

- 5 Februari 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi Onleihe, Goethe-Institut
Ilustrasi Onleihe, Goethe-Institut /Rilis Goethe-Institut/

Fack ju Göthe yang disutradarai Bora Dagtekin bercerita tentang guru-guru yang kewalahan dan murid-murid yang bermasalah dan merombak total genre komedi sekolah dengan ucapan apa adanya dan dialog yang tajam.

Baca Juga: Ternyata 7 Hal Ini Paling Tidak Ingin Didengar Pria dari Wanita yang Dicintainya

2. Agnes (2016)

Walter, seorang penulis buku nonfiksi, jatuh cinta pada mahasiswi fisika bernama Agnes. Sikap Agnes yang radikal terhadap kehidupan menjadi masalah tersendiri bagi Walter, yang telah nyaman dengan hidupnya yang serba biasa dan tanpa komitmen.

Suatu hari Agnes mengusulkan sesuatu yang mengejutkan: Walter diminta menulis cerita mengenai hubungan asmara mereka. Awalnya, ini sekadar main-main, namun tidak lama kemudian kisah bersama mereka mengambil alih komando dan timbul pertanyaan siapakah penentu jalan ceritanya.

3. Louisa (2011)

Louisa berusia 23 tahun dan tidak bisa dan tidak mau lagi berpura-pura: Ia tidak bisa mendengar sama sekali. Sepanjang hidupnya ia berusaha keras untuk menyamai semua orang lain. Baginya, komunikasi adalah perjuangan yang tidak adil untuk membaca bibir - diiringi perasaan gagal yang selalu membayang.

Tapi sekarang Louisa mulai belajar bahasa isyarat, memutuskan untuk tidak menggunakan alat bantu dengar, dan untuk pertama kali pindah ke apartemen yang ditempati sendiri. Orang lain mungkin bingung bahwa ia tetap mencintai hiphop dan menulis lirik, tapi bagi ia sendiri itu biasa saja.

Baca Juga: Sandiaga Uno Usulkan Ada Kebijakan Bagi Penyandang Disabilitas di Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

4. Rettet Raffi! (2015)

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah