Nah, dari berbagai ciri kulit bayi sensitif di atas, Anda dapat menyadari bahwa perawatan kulit bayi tidak boleh dilakukan sembarangan. Diperlukan perawatan kulit yang tepat agar kulit bayi tetap sehat.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merawat dan menjaga kulit bayi sensitif, di antaranya:
1. Jangan terlalu sering memandikan bayi
Memandikan bayi merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulitnya. Namun, terlalu sering memandikan bayi juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan kulitnya menjadi kering dan rentan mengalami iritasi. Bayi sebaiknya dimandikan hanya sebanyak 2–3 kali dalam seminggu.
2. Ganti popok sesering mungkin
Jangan biarkan popok terlalu lama dipakai oleh bayi, terutama bila ia memiliki kulit yang sensitif. Gantilah popok sesering mungkin, setidaknya 2–4 jam sekali dan setiap bayi buang air besar.
Bersihkan area bokong, anus, dan kemaluan bayi menggunakan kapas pembersih atau tisu basah dengan bahan yang hypoallergenic. Selain itu, hindari menggunakan popok yang terlalu ketat pada bayi karena dapat membuat kulitnya lecet atau iritasi.
3. Hindari terlalu lama terpapar sinar matahari
Kandungan vitamin D dalam sinar matahari baik untuk kulit bayi, terutama bayi yang mengalami penyakit kuning. Namun, menjemur bayi di bawah sinar matahari sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan karena justru dapat menyebabkan iritasi dan berbagai masalah lainnya pada kulit bayi.
4. Gunakan produk perawatan kulit khusus kulit sensitif
Penting untuk memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan kondisi kulit bayi. Gunakan produk yang mengandung bahan-bahan khusus untuk kulit bayi sensitif, seperti:
bBaca Juga: Berikut Cara Mengatasi Batuk pada Bayi di Rumah