HUT RI ke-76, Sineas Kalbar Persembahkan Film ‘Passan Terakher’

- 15 Agustus 2021, 11:24 WIB
Film ‘Passan Terakher’ karya sineas Kalbar yang tayang pada 17 Agustus 2021.
Film ‘Passan Terakher’ karya sineas Kalbar yang tayang pada 17 Agustus 2021. /Istimewa/

WARTA PONTIANAK - Memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia ke-76, sineas Kalimantan Barat merilis film pejuang berjudul "Passan Terakher" (pesan terakhir) karya Achmad Hardin. Pemutaran perdana film ini akan dilakukan pada 17 Agustus 2021.

Achmad Hardin selaku produser mengatakan film yang diproduksi Oleh Hardin Entertainment dan Komunitas Pecinta Pejuang Kota Singkawang ini berkisah tentang perjuangan rakyat Kalbar. Mengambil latarbelakang tahun 1945 sampai 1949, dimana pada saat itu penuh dengan solidaritas, sejarah, nasionalisme dan patriotisme.

"Film ini penuh dengan pesan moral untuk mendidik serta meningkatkan rasa kecintaan kita terhadap para pahlawan bangsa yang telah berjasa terhadap Negara Indonesia. Mengingat generasi sekarang sudah mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai perjuangan serta nilai positif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi di masa saat sekarang ini, kita disibukkan dengan berbagai hal yang jauh dari kepedulian terhadap apa yang dinamakan mengenang jasa-jasa para pahlawan bangsa ini," katanya.

Baca Juga: HMI Cabang Sambas Beri Bantuan Covid-19

Adapun sumber cerita serta jejak sejarah yang dijadikan patokan dalam pembuatan film ini bersumber dari buku karya Sarimin Minhad (tokoh pejuang dan Ketua BPIKB afdeling Singkawang) berjudul “Setetes Air di Padang Pasir”.  

"Di dalam buku tersebut, membuktikan di daerah kita Kalbar khususnya wilayah afdeling Singkawang (dimasa Hindia Belanda Kabupaten Afdeling singkawang : mencakup wilayah Singkawang, Sambas, Bengkayang, Mempawah dan Ngabang) itu ada yang dinamakan perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan kedudukan Belanda. Hal ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum bahkan dianggap tidak ada dan tidak pernah ada. Sedangkan yang terbaring abadi di pusara makam pahlawan yang ada di daerah kita adalah saksi untuk generasi kita mengenang dan menghargai pengorbanan dan perjuangan mereka, walaupun mereka kini jadi saksi bisu," ungkapnya.

Baca Juga: Fadli Zon sebut BPIB Dangkal Memahami Islam dan Pancasila

Sebanyak 400 orang ikut terlibat dalam film ini. Tidak hanya menghadirkan talent atau pemeran dari Kota Singkawang, ada pula dari Kabupaten Sambas dan Bengkayang.

Selain itu, Achmad Hardin memastikan film yang tayang di hari kemerdekaan ini tetap menarik untuk disaksikan, lantaran film ini mengandung unsur romantis komedi. Jadi para penonton tidak hanya dibuat tegang akan aksi perjuangan namun ada unsur jenaka yang dapat memghibur

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah