WARTA PONTIANAK – Leo Tolstoy, maestro sastra Rusia, kembali memukau pembaca dengan novel pendeknya yang berjudul "Hadji Murat".
Dirilis setelah kematiannya pada tahun 1912, novel ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik Tolstoy di masa tuanya.
"Hadji Murat" berlatar belakang perang kemerdekaan Chechnya melawan Kekaisaran Rusia pada abad ke-19.
Novel ini mengisahkan kisah Hadji Murat, seorang panglima perang Chechnya yang terkenal karena keberanian dan keahliannya.
Murat frustrasi dengan perpecahan internal di antara para pemimpin Chechnya dan perang yang tak berujung melawan Rusia.
Dia memutuskan untuk meninggalkan pasukan Chechnya dan beralih pihak ke Rusia dengan harapan dapat memperoleh bantuan mereka untuk mengusir penjajah dari tanah airnya.
Dilema Moral yang Menggugah Jiwa:
Tolstoy menggambarkan dilema moral yang dihadapi Hadji Murat dengan sangat lugas dan menyayat hati.
Di satu sisi, Murat ingin memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Di sisi lain, dia sadar bahwa perang melawan Rusia hampir mustahil dimenangkan.